Dalam sekejap, bangunan rusun di atas mereka runtuh.
"Saya bangun dan bangunan dari atas langsung runtuh," tutur Juhida.
Dengan gesit, Sertu Palemba menarik dan mendekap istri serta anaknya.
Punggungnya ia jadikan tameng supaya keluarga mereka tak tertimpa reruntuhan bangunan.
Meski merasakan sakit tertimpa puing bangunan, Sertu Palemba tetap bertahan demi menyelamatkan istri dan anak-anak.
Sertu Palemba mengatakan, punggungnya kini terluka cukup parah.
"Saya dapat luka-luka di bagian tangan dan punggung banyak sekali," kata Sertu Palemba.
Baca juga: 5 Fakta Gunung Semeru Meletus, Hujan Abu hingga Potensi Banjir Lahar Dingin
Nyawa Andra pun tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dunia.
Jenazah Andra dibawa ke rumah duka di Pinrang, Sabtu (16/1/2021) dan akan dimakamkan di kampung halaman ibunya, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Pinrang.
Baca juga: Cerita PNS Diturunkan Pangkatnya Selama 3 Tahun, Bermula Ketahuan Mabuk Ditemani LC