Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Duka, Pencuri Satroni Rumah Korban Sriwijaya Air di Serang Banten, Warga: Maling Biadab

Kompas.com - 17/01/2021, 10:46 WIB
Rasyid Ridho,
Khairina

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Rumah salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten disatroni maling.

Rumah milik almarhumah Arneta Fauzia (39) tersebut disatroni kawanan pencuri spesialis rumah kosong pada Jumat 15 Januari 2021.

Alhasil, satu unit sepeda, dorongan bayi, tabung gas 3 kilogram, dan galon air hilang.

Baca juga: Penumpang KM Dobonsolo Tujuan Ambon Terjatuh ke Laut, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

Ketua RT setempat, Nanang Wahyudi mengatakan, peristiwa pencurian pertama kali diketahui oleh Yayu, asisten rumah tangga saat mengecek rumah pada Sabtu (16/1 2021).

Saat itu, Yayu kaget saat barang-barang milik majikannya yang berada di dalam rumah hilang.

"Diperkiraan kejadiannya malam Sabtu kemarin. Tapi ketahuannya kemarin siang oleh pembantunya," ujar Nanang dihubungi Kompas.com. Minggu (17/1/2021).

Nanang menuturkan, saat dicek oleh pembantunya, maling diperkirakan masuk melalui atap rumah Arneta.

"Lewat genting, ada empat genting dibuka, terus lewat plafon, turun ke kamar belakang dan keluar lewat pintu belakang," kata Nanang.

Baca juga: Perempuan di Bali Tewas Tanpa Busana dan Berlumuran Darah di Homestay, Diduga Dibunuh

Sejak kejadian, rumah yang ditinggali Arneta beserta ketiga anaknya yang juga menjadi korban dibiarkan kosong.

Warga pun kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian agar segera menangkap para pelaku.

"Sudah lapor ke polisi. Ini maling tega, biadab. Lagi berduka juga," ucapnya.

Diketahui, Arneta beserta ketiga anaknya yakni Zurisya Zuar (P) berusia 8 tahun, Umbu Kristin Zia (P) berusia 2 tahun dan Fao Nuntius Zai (L) yang masih bayi menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu.

Rencananya, Arneta terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat untuk bertemu suaminya Yaman Zai (43) yang bekerja di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com