Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Gunung Semeru Meletus, Hujan Abu hingga Potensi Banjir Lahar Dingin

Kompas.com - 17/01/2021, 06:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur meletus, Sabtu (16/1/2021) sore.

Sejumlah daerah mengalami hujan abu sebagai dampak letusan.

Masyarakat sekitar diminta mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar dingin pasca-letusan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan, status Gunung Semeru kini masih berada di level II atau waspada.

Berikut sederet fakta mengenai erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (16/1/2021):

Baca juga: Gunung Semeru Meletus Keluarkan Awan Panas dan Guguran Lava, Mengarah ke Lumajang

1. Luncurkan awan panas sejauh 4,5 kilometer

Awan panas guguran yang keluar dari Kawah Jonggring Seloko Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/01/2021). Dok. PVMBG Awan panas guguran yang keluar dari Kawah Jonggring Seloko Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/01/2021).
Kondisi erupsi Gunung Semeru dijelaskan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Dalam keterangannya, Thoriqul mengatakan, Gunung Semeru meluncurkan awan panas sejauh 4,5 kilometer.

"Gunung Semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4,5 kilometer. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Kobokan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," kata Bupati Thoriqul dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Kepala PVMBG Kasbani menuturkan, guguran awan panas terjadi mulai pukul 17.24 WIB hingga 18.35 WIB.

"Terjadi Awan panas guguran Gunung Semeru pukul 17.24 sampai dengan 18.35 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm durasi 4.287 detik," kata Kasbani.

Baca juga: BNPB Minta Warga Waspadai Lahar Dingin Pasca-letusan Gunung Semeru

 

Kondisi Gunung Semeru saat mengeluarkan awan panas letusan, Selasa (1/12/2020).KOMPAS.COM/Dok. PGA Sawur Kondisi Gunung Semeru saat mengeluarkan awan panas letusan, Selasa (1/12/2020).
2. Selain awan panas, juga keluarkan guguran lava

Selain mengeluarkan awan panas, Gunung Semeru juga mengeluarkan guguran lava.

Menurut Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani, guguran lava itu meluncur sejauh 500 hingga 1.000 meter ke arah Curah Kobokan, Lumajang.

"Aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur antara 500 hingga 1.000 meter dari Kawah Jonggring Seloko ke arah Besuk Kobokan," ujar dia.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Sejumlah Daerah Turun Hujan Abu

3. Waspadai potensi banjir lahar dingin

Kondisi Gunung Semeru hari ini Senin (7/12/2020) terturup kabut. Dok. Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas SofianKOMPAS.COM/Dok. Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mokdas Sofian Kondisi Gunung Semeru hari ini Senin (7/12/2020) terturup kabut. Dok. Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian
Nia menjelaskan, awan panas guguran yang kerap keluar dari Kawah Jonggring Seloko Gunung Semeru dapat memicu terjadinya banjir lahar dingin.

Hal itu bisa terjadi jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

Nia pun meminta warga mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar dingin ini.

Khususnya, bagi warga yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan.

"Jika terjadi hujan, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak," tutur dia.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Luncurkan Awan Panas Sejauh 4,5 Kilometer

 

Kondisi awan panas guguran yang meluncur sekitar 4,5 kilometer dari kawah Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/1/2021)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Kondisi awan panas guguran yang meluncur sekitar 4,5 kilometer dari kawah Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/1/2021)
4. Hujan abu di sejumlah tempat

Dampak erupsi Gunung Semeru, sejumlah tempat di Lumajang mengalami hujan abu.

Hal ini dijelaskan oleh Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi.

"Untuk dampaknya hanya terjadi hujan abu di kawasan Pronojiwo, Candipuro dan Pasrujambe," tutur dia, Sabtu (16/1/2021) malam.

Di daerah yang mengalami hujan abu, BPBD telah menurunkan tim.

"Tim sudah kita turunkan ke sana untuk asesmen dan memantau," ujar dia.

Baca juga: Sempat Unggah Foto dan Tulisan Takut Gempa Susulan, Gita Meninggal Tertimpa Reruntuhan di Mamuju

5. Status waspada, tak tutup kemungkinan bangun posko pengungsian

Pihak PVMBG menegaskan bahwa status Gunung Semeru masih berada di level II atau 'Waspada'.

Meski demikian, pihak BPBD membuka kemungkinan untuk mendirikan posko pengungsian.

Hal itu dilakukan jika aktivitas vulkanik di kawah Semeru terus meningkat.

"Lihat perkembangan nanti malam, bagaimana Semeru, karena gunung api itu fluktuatif. Tim sudah kami kirim ke sana untuk memantau dan mengamati," kata Wawan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com