Sedangkan, jika menggunakan moda transportasi udara, calon penumpang pesawat wajib membawa hasil negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab menggunakan PCR.
Selain itu, penumpang laut dan udara tidak boleh dalam kondisi sakit atau memiliki gejala suspect Covid-19.
"Dan yang paling penting wajib mengisi e-HAC dengan benar dan jujur," kata Isdianto.
Baca juga: Ini Aturan Baru soal Syarat Masuk ke Kepri Melalui Laut dan Udara
Gita Sutriani, seorang warga asal Kabupaten Pinrang yang menetap di Mamuju tewas tertimpa reruntuhan.
Menurut sang ayah Sutrisno, sebelum meninggal tertimpa reruntuhan, putrinya sempat menghubunginya.
Gita juga sempat mengunggah foto kondisi gempa dan ungkapan kekhawatiran di media sosialnya.
"Kemarin sewaktu gempa pertama, dia telepon saya. Dia bilang, bapak gempa di Mamuju. Jadi saya bilang hati-hati, Nak, jangan tinggal di dalam rumah. Lebih baik di luar dulu," ujar Sutrisno saat ditemui di rumah duka, Jumat, (15/01/2021), seperti dilansir Tribun Pinrang.
Saat itu, Gita juga meyakinkan bahwa ia dalam kondisi yang baik.
"Dia bilang tidak apa-apa ji bapak. Tapi saya punya rusun retak-retak mi," Sutrisno menirukan percakapan anaknya.
Tak disangka gempa susulan kembali terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari.
Gita bersama suaminya pun lari menyelamatkan diri dari rusun tersebut. Namun, ia kembali masuk untuk mengambil ponselnya.
"Sewaktu sudah di luar rusun. Dia lupa HP-nya. Jadi lari dia kembali masuk. Pasnya di dalam, tiba-tiba dari atas jatuh itu material bangunannya Rusun. Jatuh tepat di kepalanya," kata Sutrisno, Jumat, (15/01/2021) siang.
Bangunan yang runtuh itu menimbun putrinya hingga meninggal dunia.
Baca juga: Sempat Unggah Foto dan Tulisan Takut Gempa Susulan, Gita Meninggal Tertimpa Reruntuhan di Mamuju
Sekretaris Desa Komodo, Ismail mengatakan saat kejadian korban sedang bermain sendirian di teras rumah.