Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumni Sekolah dan Komunitas Sosial Gelar Aksi Teaterikal Doakan Rahmania, Korban Sriwijaya Air SJ 182 Asal Kediri

Kompas.com - 16/01/2021, 20:29 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sekelompok orang yang terdiri dari teman alumni sekolah hingga komunitas sosial di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (16/1/2021), menggelar doa bersama untuk Rahmania Ekananda yang turut menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Dalam kecelakaan pesawat rute Jakarta-pontianak yang terjadi pada 9 Januari lalu itu, Rahmania yang kelahiran Kediri itu terbang bersama 2 putri dan seorang baby sitter.

Aksi yang berlangsung di monumen Mastrip kawasan Ringinbudho Jl.PB.Sudirman Pare itu mereka isi dengan baca puisi, lantunan lagu nuansa kemanusiaan, teaterikal, lepas balon, dan ditutup dengan doa bersama lintas agama.

Baca juga: Pemkab Mempawah Akan Tanggung Pendidikan Kedua Anak Korban Sriwijaya Air SJ 182

Koordinator aksi, Antok Beler, mengatakan, doa bersama itu dengan harapan semoga pencarian terhadap Rahmania maupun para korban Sriwijaya Air senantiasa lancar, juga terhadap keluarga Rahmania diberi ketegaran.

"Doa terbaik untuk semuanya itu," ujar Antok dalam sambungan telepon, Sabtu.

Menurut Antok, teman-teman alumni yakni dari sekolah SMP 2 Pare dan SMA 2 Pare merasa sangat kehilangan dengan sosok Rahmania.

Sosoknya yang baik hati dan tak segan membantu jika ada rekannya yang kesusahan, menjadi ciri khasnya.

Bahkan, lanjut Antok, Rahmania nyatanya juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Bahkan meski Rahmania tidak lagi tinggal di Kediri karena berpindah-pindah domisili mengikuti Kolonel Khaidir, suaminya yang seorang perwira TNI Angkatan Udara, dia tetap terlibat aktif berkegiatan, meski tidak secara langsung.

Baca juga: UPDATE Sabtu Sore: Basarnas Terima 17 Kantong Jenazah Potongan Tubuh dan Sekantong Barang Pribadi Korban Sriwijaya Air

Antok mencontohkan, Rahmania merupakan donatur rutin dalam kegiatan penggalangan nasi bungkus untuk sebuah panti jompo dan sanggar anak-anak di Pare. Bantuan yang diberikan itu selalu berbeda dengan umumnya. Dia seakan ingin memuliakan orang yang butuh bantuan.

"Nasi yang disumbangkan itu bukan nasi bantuan umumnya. Dia pesankan nasi bungkus dari rumah makan mewah," lanjut Antok, yang juga aktivis Gusdurian Pare atau Mojokutho ini.

 

Hal yang membuat para anggota komunitas semakin salut dan hormat kepada keluarga Rahmania, masih kata Antok, adalah suatu momentum setelah peristiwa kecelakaan pesawat itu baru saja terjadi. Saat duka menyelimuti.

Yaitu suami Rahmania, Kolonel Khaidir, menelepon salah seorang anggota Komunitas Pare dan berpesan semua kegiatan sosial yang Rahmania ikut merencanakan, agar tetap digelar dan akan di-support penuh.

Kebetulan, Antok mengungkapkan, Rahmania dan kawan-kawan sebelumnya merencanakan kegiatan sunatan massal yang akan digelar di Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, pada Februari nanti.

"Sekelas perwira dengan jabatan tinggi dan pada momentum duka pula, tapi masih tetap ingat kepada kaum papa," kata Antok.

Agus Dalang, salah seorang perserta aksi yang mewakili agama Hindu dalam doa bersama itu, menambahkan, selain untuk para korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182, doa itu juga diperuntukkan bagi para korban dalam beberapa bencana yang tengah terjadi di negeri ini. Misalnya bencana alam gempa bumi di Mamuju maupun banjir di Jawa Barat.

Dikonfirmasi terpisah, Dwi Agung selaku paman Rahmania, mengatakan, dia mewakili keluarga besar mengapresiasi inisiasi teman-teman alumni dan komunitas Pare tersebut.

"Kami dari pihak keluarga berterimakasih dan mengapresiasinya," ujar Dwi Agung dalam sambungan telepon. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com