KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta sejumlah video yang memperlihatkan diduga warga pengungsi korban gempa bumi di Sulawesi Barat mencegat truk pembawa bantuan logistik jangan dianggap sebagai bentuk aksi penjarahan.
Sebab, kata Risma, kondisi di sana tidak ada toko yang buka. Mereka semua memilih untuk mengungsi di ketinggian untuk mengantisipasi gempa susulan.
"Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma, sapaan akrabnya, di Surabaya, Sabtu.
Baca juga: Ini Kata Risma Soal Viral Video Logistik Bantuan Gempa Majene yang Diduga Dijarah Warga
Kata Risma, ada beberapa video yang beredar di media sosial mengenai video tersebut. Tapi, sebenarnya yang terjadi tidak seperti itu.
"Jadi mungkin mereka memang kelaparan kondisinya, jadi sekali lagi bukan penjarahan. Karena kita harus membaca situasi," kata mantan Wali Kota Surabaya ini, dikutip dari TribunJatim.com.
Diakui Risma, jika pengiriman bantuan logistik dari pemerintah terlambat. Hal itu dikarenakan jalur utama menuju lokasi bencana terputus akibat tertutup material longsor.
"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar. Semoga hari ini material longsor di jalur itu bisa dibersihkan," jelasnya.
Baca juga: Cerita di Balik 2 Penumpang Sriwijaya Air Pakai Indentitas Orang Lain, Ingin Cari Kerja ke Pontianak