Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kalsel dan Ramai Tagar #KalselJugaIndonesia

Kompas.com - 16/01/2021, 17:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Banjir besar yang melanda wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dilaporkan masih terjadi hingga Sabtu (16/1/2021).

Dilaporkan ada ribuan rumah yang terendam banjir sejak Jumat (15/1/2021) pagi.

Nyaris seluruh wilayah di Kalsel tersapu banjir besar.

Banjir terparah terjadi di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut juga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Banjir juga terjadi Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Balangan.

Baca juga: Update Banjir Kalsel, Ribuan Jiwa Penuhi Posko Pengungsian di Banjarbaru

Trending tagar #KalselJugaIndonesia

Pada Jumat (15/1/2021) malam, tagar #KalselJugaIndonesia trending di Twitter.

Di media sosial, warganet meminta tolong agar banjir segera ditangani. Mereka juga mengeluhkan belum adanya bantuan yang datang.

Pantuan Tribunnews.com, warganet mengunggah foto dan video yang memperlihatkan banjir di Kalsel.

"Tolong bantu kami dengan meng up berita ini. Agar kami bisa mendapatkan lebih banyak bantuan berupa dana, sembako dll. Kami satu KALSEL sudah dikepung air, terimakasih," tulis akun @chibunkijo.

"#KalselJugaIndonesia kota kami sedang dilanda banjir besar tapi belum ada satupun bantuan yg masuk kekampung² kecil yang hampir tenggelam karena dekat dengan sungai,warga biasa jauh lebih peduli ketimbang yg berwewenang Astagfirullahhh Apa nunggu kami rata dengan air dulu?," tulis @inikacangq.

Baca juga: Banjir di Kalsel Meluas, Warga Menunggu Evakuasi dari Loteng

Korban meninggal

Banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Jumat (15/1/2021)Humas BNPB Banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Jumat (15/1/2021)
Sementara itu banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah tak hanya membuat kerusakan pada fasilitas umum maupun rumah warga.

Baanjir kali ini justru menelan 7 korban jiwa. Dua orang di Kecamatan Barabai dan lima orang di Kecamatan Hantakan.

Dua orang Kecamatan Barabai berusia paruh baya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Dikutip dari Tribunnews.com, warga Barabai, Dimas membeberkan jika warga yang meninggal adalah pria berusia 60-an tahun asal Desa Benawa Tengah dan seorang perempuan asal Manjang.

"Iya benar infonya. Keluarganya bilang sama saya," katanya.

Baca juga: Banjir di Kalsel Meluas, Warga Menunggu Evakuasi dari Loteng

Sementara itu, lima korban lainnya meninggal dunia akibat tersapu derasnya air hujan pada Rabu (13/1/2021) hingga Kamis (14/1/2021) dinihari.

Warga Kecamatan Hantakan Ramli menyebut korban meninggal berasal dari, Tanjung Hantakan dua orang, Arangani satu orang dan dua orang asal Timan.

"Selain korban jiwa, rumah warga rusak berat bahkan hancur. Rumah kami juga hilang setengahnya akibat tersapu banjir," katanya.

Kapolres Hulu Sungai Tengah, AKBP Danang Widaryanto mengatakan masih mengumpulkan informasi terkait korban.

"Kami masih mengumpulkan data," katanya.

Baca juga: TNI AU Kirimkan Bantuan Perahu Karet untuk Penanganan Banjir Kalsel

Terpisah, Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Berry Nahdian Forqan mengatakan masih belum mendapat laporan korban meninggal dunia.

Namun, menurutnya banjir kali ini bisa saja memakan korban mengingat banjir yang terjadi secara tiba-tiba.

"Kemarin (Jumat, red) kami fokus evakuasi warga. Hari ini kami akan fokus mencari korban hilang. Siapa pun yang merasa kehilangan anggota keluarganya silakan melapor. Kami akan memprioritaskan pencarian warga hilang," katanya.

Baca juga: Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Banjir, TNI AU Terbangkan Pesawat ke Kalsel

Banjarmasin tetapkan status tanggap darurat

Suasana di Rutan Barabai Kalimantan Selatan yang terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan, Jumat (15/1/2021).Dokumentasi/Humas Ditjen Pemasyarakatan. Suasana di Rutan Barabai Kalimantan Selatan yang terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan, Jumat (15/1/2021).
Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin resmi menaikkan status Banjarmasin menjadi tanggap darurat banjir.

Pada Kamis (14/1/2021), Pemko Banjarmasin telah menetapkan status siaga darurat banjir mengingat Banjarmasin sedang dikepung banjir dan juga air pasang.

Kondisi ini pun semakin memburuk hingga hari ini Jumat (15/1/2021), Pemko Banjarmasin pun menaikkan status menjadi tanggap darurat.

Hal ini diumumkan langsung oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, lewat video yang diunggah melalui instagram @ibnusina.official.

Baca juga: [POPULER TREN] Banjir Kalsel | Benarkah Sertifikat Vaksin Jadi Pengganti Syarat Perjalanan?

"Assalamualaikum WR WB. Warga Kota Banjarmasin, saat ini kita bersama-sama mengetahui bahwa kemarin kami sudah menetapkan kondisi status bencana banjir di Banjarmasin yaitu siaga darurat, hari ini dengan melihat situasi dan kondisi laporan dari BPBD dan juga posko di kecamatan terjadi pengungsi dan sebagainya, termasuk juga tingginya air."

"Kami hari ini juga menetapkan status Banjarmasin sebagai tanggap darurat bencana banjir dan air pasang," ujarnya dalam video berdurasi satu menit 27 detik tersebut, dikutip dari BanjarmasinPost.

Masih dalam video tersebut, Ibnu Sina menerangkan bahwa Pemko Banjarmasin sudah melakukan beberap langkah.

"Seluruh sumber daya, emergency dan sebagainya sudah kita kerahkan, termasuk beberapa lokasi yang menjadi tempat pengungsian. Kita juga akan mendirikan dapur umum di tiap kecamatan. Paling tidak untuk kebutuhan sehari-hari. Semoga cepat berlalu, tetap siaga dan waspada," tutupnya.

Baca juga: 600 Rumah Terendam Banjir, Wali Kota Banjarmasin Tetapkan Status Darurat Bencana

Genangan di Pelaihari makin dalam

Salah satu jalan utama di Banjarmasin terendam banjir pada, Jumat (15/1/2021). KOMPAS. com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Salah satu jalan utama di Banjarmasin terendam banjir pada, Jumat (15/1/2021).
Sementara itu intensitas curah hujan yang begitu tinggi terus mengguyur Kota Pelaihari dan sekitarnya sejak dini hari hingga Jumat(15/1/2021) siang.

Kondisi itu berdampak buruk terhadap jalur Atilam (Pabahanan)-Desa Kunyit Kecamatan Bajuin. Genangan di badan jalan setempat makin dalam.

Jika Jumat pagi mobil masih bisa melintas, Jumat siang sejak pukul 11.00 Wita jalan tersebut tak bisa lagi dilewati semua jenis kendaraan.

Pasalnya, genangan kian dalam hingga di atas pinggang orang dewasa. Tak cuma itu, cakupan genangan di wilayah sekitar pun meluas.

Genangan terjadi hingga simpang empat Desa Atuatu-Kunyit-Tirtajaya-Ketapang. Simpang empat ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari titik genangan yang terjadi sebelumnya.

Baca juga: Besok, Kepala Basarnas dan Panglima TNI akan Tinjau Lokasi Bencana di Kalsel dan Mamuju

Bahkan, ruas jalan dari arah Kota Pelaihari menuju simpang empat tersebut juga turut tenggelam yakni di wilayah Desa Atuatu. Jaraknya sekitar 300-an meter dari simpang empat.

"Sementara ini jalur Atilam-Kunyit tak bisa lagi dilewati karena genangan cukup dalam dan melauas,' ucap Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Lantas AKP M Taufiq Qurahman.

Dengan kondi seperti itu, akses keluar masuk ke dan dari Kota Pelaihari terputus total.

Pasalnya, jalur poros Jalan A Yani juga terputus sejak runtuhnya oprit jembatan Pabahanan, Kamis (14/1/2021) menjelang petang kemarin.

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Tanah Laut sendiri telah membuat jembatan darurat. Namun hanya dapat dilintasi pejalan kaki.

Taufiq mengimbau masyarakat agar sementara waktu saat ini tak bepergian jauh jika tak ada kepentingan mendesak karena cuaca masih ekstrem dan akses keluar masuk ke Pelaihari pun tertutup banjir.

Baca juga: Kebanjiran, 56 Tahanan Rutan Barabai Kalsel Dievakuasi

Ribuan orang mengungsi

Salah satu jalan utama di Banjarmasin terendam banjir pada, Jumat (15/1/2021). KOMPAS. com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Salah satu jalan utama di Banjarmasin terendam banjir pada, Jumat (15/1/2021).
Ribuan orang terpaksa mengungsi akibat banjir yang disebutkan hampir merata di seluruh provinsi itu.

Banjir disebabkan karena tingginya intensitas curah hujan yang melanda wilayah Kalimantan Selatan.

Di Kabupaten Tanah Laut (Tala), hujan yang terjadi sejak beberapa hari lalu hingga Jumat (15/1/2021) menyebabkan kian parah dan meluasnya paparan banjir.

Wilayah banjir terparah di Tala yakni di Kecamatan Kurau, Bumimakmur, dan Batibati.

Dilaporkan banjir yang telah mencapai setinggi bahu orang dewasa. Karena itu, gelombang pengungsian pun melonjak drastis.

Baca juga: Gubernur Kalsel Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

"Kemarin hingga malam tadi kami juga terlibat pengevakuasian korban banjir di Kecamatan Kurau dan Bumimakmur. Sudah ribuan orang yang diungsikan ke tempat aman," ucap Marliana, anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Tala Marliana, Jumat (15/1/2021).

Ia menyebutkan, sejak beberapa hari lalu personel PMI Tala bersama semua pihak terkait bahu-membahu melakukan penanganan banjir.

Selain evakuasi, juga penyediaan makanan di dapur umum serta penyaluran bantuan berupa bahan pangan maupun pakaian layak pakai.

Ia mengatakan kondisi banjir di Kurau dan Bumimakmur sangat parah.

Baca juga: Banjir Kalsel, Simak Analisis BMKG dan Peringatan Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan

"Desa Kalibesar, Handilnegara, Handilmaluka tenggelam sudah. Maka itu evakuasi terus berlanjut," paparnya.

Menurutnya masih cukup banyak warga di dua wilayah kecamatan bertetangga itu yang meminta dievakuasi.

"Kami sangat kekurangan armada perahu untuk evakuasi. Saat ini sangat diperlukan tambahan perahu maupun armada evakuasi lainnya seperti truk atau tronton," sebutnya.

Marliana mengatakan korban banjir diungsikan ke desa-desa tetangga yang berada di daratan tinggi seperti di Desa Malukabaulin, Kecamatan Kurau.

"Lalu di kediaman Pak Ego di Desa Kayuhabang Kecamatan Tambangulang. Sedikitnya sudah 3.000-an orang yang di situ saja," paparnya.

Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...

Kebanjiran, dapur umum dipindah

Salah satu warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel dievakuasi melalui jendela rumahnya setelah terjebak banjir pada, Selasa (12/1/2021). Dok SAR Bamjarmasin Salah satu warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel dievakuasi melalui jendela rumahnya setelah terjebak banjir pada, Selasa (12/1/2021).
Sementara itu, dapur umum Posko Penanganan Banjir Kecamatan Kurau dan Bumimakmur yang berada di halaman kantor Camat Kurau telah dipindahkan ke gedung badminton di Desa Padangluas milik warga setempat.

Camat Kurau, M Anang Pandi, mengatakan dapur umum dipindah karena kantor kecamatannya ikut kebanjiran.

Awalnya hanya sebagian halaman yang tergenang rendah. Namun sejak sekitar dua hari lalu genangan air merangsek ke dalam kantor.

"Maka itu dapur umum dipindah. Pengungsi yang semula menempati aula kantor camat Kurau juga dipindahkan," timpal Marliana.

Baca juga: Banjir Bandang Juga Landa Bima NTB, Puluhan Rumah Warga Terdampak

Banjir di Banjar Baru

Sementara itu di daerah Guntung Manggis Banjar Baru sudah ada ratusan kepala keluarga yang mengungsi ke tenda darurat BPBD Banjarbaru di Trikora.

Hujan yang turun menyebabkan ketinggian debit air telah naik setinggi lutut, Bahkan, di sekitar kompleks yang tidak jauh dari Kelurahan Guntung Manggis, Banjarbaru sebagian telah mencapai setinggi dada orang dewasa.

"Tadi, saya sempat memantau di jalan perumahan kompleks Mahkota Kebun Manggis itu sekitar tingginya sedada orang dewasa. kalau sampai di sini mungkin tenggelam," urai Ketua RT 24 Guntung Manggis Rusliansyah.

Baca juga: BMKG: Puncak Musim Hujan, Ini Daerah-daerah yang Berpotensi Banjir

Rusli mengatakan awalnya tingginya debit air di kelurahan Guntung Manggis belum sampai ke kawasan RT 24.

Namun, sejak Minggu (11/1/2021) banjir mulai dirasakan oleh warga yang tinggal di kawasan itu.

Ia menyebutkan, ketersediaan tenda dan obat-obatan sangat dibutuhkan mengingat risiko berbagai penularan berbagai macam penyakit juga menjadi kekhawatiran serta perhatian dari warga sekitar.

"Tenda di sini masih kurang, bahkan, para pengungsi juga harus berdesak-desakan, minimal kalau bisa ditambah lagi. Selain itu pula, obat-obatan sebenarnya juga harus disediakan kalaupun berupa uang, kita akan sesuaikan dengan kebutuhan pengungsi yang bermalam di tenda darurat ini," katanya.

Baca juga: Tinjau Banjir Kalimantan Selatan, Panglima TNI: Jika Perlu Helikopter Sampaikan, Kita Siapkan

Sementara itu, salah satu pengungsi korban banjir di Guntung Manggis, Sumiati bercerita sudah dua hari sudah berada di tenda darurat milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru.

"Sudah dua hari, sebelumnya tidak terlalu dalam, namun hari ini yang parahnya," ucapnya.

Dia berharap banjir tak parah lagi. "Mudahan hujannya berhenti dan tak banjir lagi," harapnya.

Baca juga: Lebih dari 3.000 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan

Kirimkan perahu karet

Tim SAR gabungan mengevaluasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel, Selasa (12/1/2021). Istimewa Tim SAR gabungan mengevaluasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel, Selasa (12/1/2021).
Sementara itu dari Jakarta dilaporkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menelpon Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.

Presiden juga telah memerintahkan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk mengirimkan bantuan secepatnya.

"Terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan," kata Presiden dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (15/1/2021).

Presiden meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana banjir dan longsor.

Baca juga: Para Selebgram Galang Donasi untuk Korban Banjir Kalsel dan Gempa Majene

Pada bulan ini kata Jokowi terjadi peningkatan curah hujan yang sangat ekstrim sehingga berpotensi menimbulkan bencana.

"Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG," kata Presiden,

"Kita ingin baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat selalu hadir ditengah masyarakat dalam keadaan bencana ini," pungkasnya.

"Terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan," kata Presiden dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (15/1/2021).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Banjir di Kalsel Dikabarkan Telan Korban Jiwa, Ramai Tagar #KalselJugaIndonesia hingga Sikap Jokowi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com