KOMPAS.com - Banjir besar yang melanda wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dilaporkan masih terjadi hingga Sabtu (16/1/2021).
Dilaporkan ada ribuan rumah yang terendam banjir sejak Jumat (15/1/2021) pagi.
Nyaris seluruh wilayah di Kalsel tersapu banjir besar.
Banjir terparah terjadi di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut juga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Banjir juga terjadi Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Balangan.
Baca juga: Update Banjir Kalsel, Ribuan Jiwa Penuhi Posko Pengungsian di Banjarbaru
Pada Jumat (15/1/2021) malam, tagar #KalselJugaIndonesia trending di Twitter.
Di media sosial, warganet meminta tolong agar banjir segera ditangani. Mereka juga mengeluhkan belum adanya bantuan yang datang.
Pantuan Tribunnews.com, warganet mengunggah foto dan video yang memperlihatkan banjir di Kalsel.
"Tolong bantu kami dengan meng up berita ini. Agar kami bisa mendapatkan lebih banyak bantuan berupa dana, sembako dll. Kami satu KALSEL sudah dikepung air, terimakasih," tulis akun @chibunkijo.
"#KalselJugaIndonesia kota kami sedang dilanda banjir besar tapi belum ada satupun bantuan yg masuk kekampung² kecil yang hampir tenggelam karena dekat dengan sungai,warga biasa jauh lebih peduli ketimbang yg berwewenang Astagfirullahhh Apa nunggu kami rata dengan air dulu?," tulis @inikacangq.
Baca juga: Banjir di Kalsel Meluas, Warga Menunggu Evakuasi dari Loteng
Baanjir kali ini justru menelan 7 korban jiwa. Dua orang di Kecamatan Barabai dan lima orang di Kecamatan Hantakan.
Dua orang Kecamatan Barabai berusia paruh baya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Dikutip dari Tribunnews.com, warga Barabai, Dimas membeberkan jika warga yang meninggal adalah pria berusia 60-an tahun asal Desa Benawa Tengah dan seorang perempuan asal Manjang.
"Iya benar infonya. Keluarganya bilang sama saya," katanya.
Baca juga: Banjir di Kalsel Meluas, Warga Menunggu Evakuasi dari Loteng
Sementara itu, lima korban lainnya meninggal dunia akibat tersapu derasnya air hujan pada Rabu (13/1/2021) hingga Kamis (14/1/2021) dinihari.
Warga Kecamatan Hantakan Ramli menyebut korban meninggal berasal dari, Tanjung Hantakan dua orang, Arangani satu orang dan dua orang asal Timan.
"Selain korban jiwa, rumah warga rusak berat bahkan hancur. Rumah kami juga hilang setengahnya akibat tersapu banjir," katanya.
Kapolres Hulu Sungai Tengah, AKBP Danang Widaryanto mengatakan masih mengumpulkan informasi terkait korban.
"Kami masih mengumpulkan data," katanya.
Baca juga: TNI AU Kirimkan Bantuan Perahu Karet untuk Penanganan Banjir Kalsel
Terpisah, Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Berry Nahdian Forqan mengatakan masih belum mendapat laporan korban meninggal dunia.
Namun, menurutnya banjir kali ini bisa saja memakan korban mengingat banjir yang terjadi secara tiba-tiba.
"Kemarin (Jumat, red) kami fokus evakuasi warga. Hari ini kami akan fokus mencari korban hilang. Siapa pun yang merasa kehilangan anggota keluarganya silakan melapor. Kami akan memprioritaskan pencarian warga hilang," katanya.
Baca juga: Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Banjir, TNI AU Terbangkan Pesawat ke Kalsel
Pada Kamis (14/1/2021), Pemko Banjarmasin telah menetapkan status siaga darurat banjir mengingat Banjarmasin sedang dikepung banjir dan juga air pasang.
Kondisi ini pun semakin memburuk hingga hari ini Jumat (15/1/2021), Pemko Banjarmasin pun menaikkan status menjadi tanggap darurat.
Hal ini diumumkan langsung oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, lewat video yang diunggah melalui instagram @ibnusina.official.
Baca juga: [POPULER TREN] Banjir Kalsel | Benarkah Sertifikat Vaksin Jadi Pengganti Syarat Perjalanan?
"Assalamualaikum WR WB. Warga Kota Banjarmasin, saat ini kita bersama-sama mengetahui bahwa kemarin kami sudah menetapkan kondisi status bencana banjir di Banjarmasin yaitu siaga darurat, hari ini dengan melihat situasi dan kondisi laporan dari BPBD dan juga posko di kecamatan terjadi pengungsi dan sebagainya, termasuk juga tingginya air."