Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Bencana Longsor di Sumedang, 25 Orang Tewas hingga Kendala Pencarian Tim SAR

Kompas.com - 16/01/2021, 11:43 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Tim Search and Rescue (SAR) masih melakukan pencarian 15 korban yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Kendala dalam proses pencarian korban, menurut Kepala Basarnas Banding Deden Ridwansah, adalah faktor cuaca dan ancaman longsor susulan.

Selain itu, tebalnya longsor juga diakuia menjadi halangan petugas SAR melakukan pencarian.

"Keselamatan tim menjadi yang paling utama, tapi akan tetap berupaya maksimal. Mudah-mudahan, dalam waktu tiga hari ke depan, seluruh korban dapat ditemukan," kata Deden.

Baca juga: 15 Korban Longsor Sumedang Belum Ditemukan, Operasi SAR Diperpanjang

 

Data korban sementara

Bencana longsor yang tejadi di Desa Cihanjuang Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada Sabtu (09/01/2021) lalu mengakibatkan 22 orang meninggal tertimbun longsor dan 18 orang lainnya belum ditemukan.Ardiansyah Fadli/Kompas.com Bencana longsor yang tejadi di Desa Cihanjuang Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada Sabtu (09/01/2021) lalu mengakibatkan 22 orang meninggal tertimbun longsor dan 18 orang lainnya belum ditemukan.

Deden menjelaskan, hingga saat ini total korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 25 orang. Korban terakhir ditemukan pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 22.16 WIB.

Korban berjenis kelamin laki-laki, namun identitasnya masih belum diketahui.

"Jasad korban ditemukan di lapang voli. Identitas belum diketahui dan langsung kami bawa ke Puskesmas Sawahdadap untuk identifikasi," ujar Deden kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Jokowi Sampaikan Duka Mendalam untuk Korban Gempa Sulbar dan Longsor Sumedang

Selain itu, Deden menjelaskan, operasi pencarian korban diperpanjang. Hal itu mempertimbangkan masih banyak korban yang belum ditemukan.

"Standar operasional prosedur untuk operasi SAR hanya tujuh hari. Tapi, dengan masih banyaknya korban hilang yang belum ditemukan, maka operasi SAR kami perpanjang hingga tiga hari ke depan," tutur Deden.

 

Tanggap darurat selama 21 hari

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta relawan dan tim SAR gabungan di lokasi longsor Sumedang, tidak melupakan protokol kesehatan. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Menko PMK Muhadjir Effendy meminta relawan dan tim SAR gabungan di lokasi longsor Sumedang, tidak melupakan protokol kesehatan. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, masa tanggap darurat bencana longsor di Sumedang berlangsung 21 hari.

Hal itu diungkapkan Muhadjir saat meninjau lokasi bencana longsor Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Fakta Terbaru Longsor Sumedang, 24 Korban Ditemukan Tewas, 16 Orang Dalam Pencarian

"Tanggap darurat 21 hari, kita harapkan bisa lebih cepat sehingga bisa segera masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Yang paling utama adalah melakukan pemulihan kembali lahan ini, lakukan penghijauan, dan relokasi warganya," ujar Muhadjir di Posko Utama Bencana Longsor di SMAN Cimanggung, Kamis.

Seperti diketahui, longsor terjadi pada 9 Januari 2021. Setidaknya 14 rumah warga di Dusun Bojong Kondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, terdampak. 

(Penulis: Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com