Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Teluk Dawan, Bertahun-tahun Diteror Buaya, Pemerintah Hanya Pasang Spanduk

Kompas.com - 16/01/2021, 09:03 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Konflik antara buaya dengan manusia terjadi di Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Warga di daerah tersebut sudah bertahun-tahun mengaku resah. Sebab, akibat serangan buaya tersebut beberapa orang telah menjadi korban.

Joni Iskandar, warga Kelurahan Teluk Dawan mengatakan, buaya tersebut sering muncul dan menyerang warga karena lokasinya berada di dekat pemukiman.

"Buaya sering muncul saat banjir. Warga resah. Sungai itu seolah kolam buaya," katanya, melalui sambungan telepon, Kamis (15/1/2021) malam.

Buaya liar yang berada di sungai dekat Kantor Bupati Tanjab Timur itu diperkirakan jumlahnya mencapai puluhan.

Ukurannya juga relatif besar, yaitu mulai dari 3 meter sampai 6 meter.

Baca juga: Video Viral Buaya Raksasa Muncul di Sungai Teluk Dawan Jambi, Warga Resah

Pemerintah pasang spanduk

Ilustrasi spanduk yang dipasang di tiang listrikSHUTTERSTOCK Ilustrasi spanduk yang dipasang di tiang listrik

Selama satu dekade terakhir, konflik buaya dengan warga di daerah tersebut diketahui sudah berulang kali terjadi.

Akibat kejadian itu, satu orang mengalami luka parah dan dua orang diketahui tewas diterkam buaya.

Saat banjir melanda di daerah itu, warga selalu waspada terhadap serangan predator air tersebut.

Para anak-anak juga dilarang keluar dari rumah untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi.

Warga lainnya, Junaidi mengaku sudah berulang kali menyampaikan keluhan warga tersebut kepada pemerintah daerah setempat.

Namun, solusi yang diberikan hanya memasang satu spanduk berukuran 120 x 100 centimeter di RT 01.

Padahal, lokasi kemunculan buaya berada di banyak titik.

Baca juga: Video Viral Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang: Loh, Kamu Berani Mengatur Pemerintah Kenapa?

Respons BKSDA

Ilustrasi buayaThinkstockphotos.com Ilustrasi buaya

Kepala BKSDA Jambi Rahmat Saleh saat dikonfirmasi mengaku akan menerjunkan tim ke lapangan untuk menindaklanjuti keluhan warga tersebut.

Menurutnya, sungai di kawasan Teluk Dawan selama ini memang diketahui sebagai habitat dari buaya.

Sebab, kondisi sungainya berawa dan berada di lahan gambut.

"Buaya itu keluar karena sifat alaminya untuk berkembang biak atau mencari makanan," terangnya.

Baca juga: Detik-detik Pria Berduel dengan Buaya, Berhasil Lepas Setelah Memukul Matanya

Penulis : Kontributor Jambi, Suwandi | Editor : Aprillia Ika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com