Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos dan Dinsos Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Gempa di Sulbar

Kompas.com - 16/01/2021, 08:20 WIB
Hendra Cipto,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Sementara itu, Kementerian Sosial juga menyalurkan bantuan sebesar Rp 1,7 miliar bagi korban gempa di Sulawesi Barat.

Bantuan dikirim dengan pesawat Hercules milik TNI AU melalui Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (15/1/2021).

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution mengawal langsung bantuan dengan ikut naik pesawat Hercules, setelah sebelumnya Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Kepala BNPB juga datang ke Sulawesi Barat.

Safii menjelaskan bahwa bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik tanggap darurat pusat senilai Rp 979.819.710.

Kemudian, bantuan logistik gudang regional timur senilai Rp 621.911.700 dan santunan ahli waris bagi delapan korban yang telah teridentifikasi sebesar Rp 120 juta untuk masing - masing ahli waris senilai Rp 15 juta.

Selanjutnya seluruh ahli waris korban bencana meninggal dunia akan diberikan santunan dengan nilai yang sama.

"Bantuan ini diwujudkan makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, matras, peralatan keluarga, tenda serbaguna dan keperluan lainnya," kata Safii Nasution.

Rincian bantuan yang diserahkan Kemensos antara lain makanan siap saji 2.500 paket, makanan anak 1.200 paket, tenda gulung 500 lembar dan matras 1.000 lembar.

Kemudian, selimut 700 lembar, peralatan dapur 200 paket, tenda serbaguna 10 unit, kids ware 500 paket, ford ware 500 paket, velbed 40 unit, kasur 370 buah, sandang 30 paket, perlengkapan tanggap bencana 20 paket.

Kemensos juga mengerahkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Sulawesi Selatan sebanyak 50 personel dan Sulawesi Tengah sebanyak 19 personel untuk membantu Tagana setempat membuka dapur umum dan memberikan layanan dukungan psikososial (LDP).

“Sejak bencana terjadi, kami melalui Tagana telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak gempa tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” ucap Syafii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com