Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Viral Video Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang | Gempa Magnitude 6,2 di Majene

Kompas.com - 16/01/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rekaman video Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya membentak pedagang sate viral di media sosial.

"Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?" kata Wardoyo dengan menggunakan bahasa Jawa. Di video ietu, istri pemilik warung juga terlihat bersitegang dengan sang bupati.

Sementara itu gempa susulan dengan getaran magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita.

Sebelumnya, Kamis (14/1/2021), gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Viral video bupati bentak pedagang

Tangkapan layar video viral Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya memarahi pedagang yang tidak mematuhi jam operasional saat PPKM.Instagram/@infocegatansukoharjo Tangkapan layar video viral Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya memarahi pedagang yang tidak mematuhi jam operasional saat PPKM.
Rekaman video yang memperlihatkan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya membentak pedagang sate viral di media sosial.

Dalam video itu, Wardoyo terlihat geram karena mendapati pedagang tersebut tetap membuka warungnya saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Saat kejadian itu, seorang pria yang diduga pemilik warung tersebut terlihat berusaha menjelaskan dan meminta kelonggaran waktu, namun tidak diberikan kesempatan oleh sang bupati.

"Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?" kata Wardoyo dengan menggunakan bahasa Jawa.

Sementara istri pemilik warung tersebut juga sempat terlihat bersitegang dengan sang bupati.

"Gek anakku mangan opo? (Lalu, anak saya makan apa?)" tanyanya kepada petugas dan bupati dengan suara bergetar.

Baca juga: Video Viral Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang: Loh, Kamu Berani Mengatur Pemerintah Kenapa?

2. Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar ambruk

Lokasi gempa Majene Sulawesi Barat magnitudo 6,2, Jumat (15/1/2021). BMKG Lokasi gempa Majene Sulawesi Barat magnitudo 6,2, Jumat (15/1/2021).
Sementara itu gempa susulan dengan getaran magnitudo 6,2 menggunjang wilayah Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita.

Sebelumnya, Kamis (14/1/2021), gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita.

Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Sejumlah bangunan bertingkat di Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, roboh akibat gempa itu termasuk kantor gubernur.

“Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga yang merekam

Baca juga: Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, Hotel dan RS Rusak Parah

3. Minta tebusan Rp 400 juta

Tak seperti rekannya yang menyerah tanpa syarat, Jo sempat melarikan diri saat hendak ditangkap tim Satreskrim Polres Karawang, pada Kamis (14/1/2021) sore.KOMPAS.COM/FARIDA Tak seperti rekannya yang menyerah tanpa syarat, Jo sempat melarikan diri saat hendak ditangkap tim Satreskrim Polres Karawang, pada Kamis (14/1/2021) sore.
Keluarga dari Fathan Ardian, mahasiswa Universitas Telkom yang dibunuh di Karawang, Jawa Barat, sempat diminta uang tebusan sebesar Rp 400 juta.

Ayah Fathan, Kadiman mengungkapkan, putranya pamit pergi ke rumah teman akrabnya pada Minggu (10/1/2021) malam.

Fathan pergi dengan mengenakan celana dan kaos warna hitam, serta mengendarai sepeda motor merek Honda Beat warna biru.

Namun, hingga keesokan pagi, Fathan tak kunjung pulang.

"Justru ada WhatsApp masuk melalui nomor anak saya dengan nada ancaman," kata Kadiman saat ditemui di rumahnya di Perumahan Dinas Peruri, Telukjambe Timur, Karawang, Kamis (14/1/2021).

Kepada orang tuanya, si penculik meminta tebusan Rp 400 juta apabila ingin Fathan selamat. Pelaku juga mengirim nomor rekening.

Baca juga: Keluarga dari Mahasiswa Telkom yang Dibunuh Sempat Diminta Tebusan Rp 400 Juta

4. Petugas SPBU dikeroyok 10 orang

Ilustrasi pengeroyokanLADBIBLE Ilustrasi pengeroyokan
Kasus pengeroyokan terhadap petugas terjadi di SPBU di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea Makassar, Sulawesi Selatan.

Akibat kejadian itu, seorang petugas SPBU berinisial Fi (26) mengalami luka di sekujur tubuh dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengatakan, kejadian itu terjadi pada Rabu (13/1/2021) malam.

Kasus itu berawal saat pelaku datang ke SPBU tersebut untuk mengisi bahan bakar. Karena merokok, Fi berusaha menegurnya untuk segera mematikan namun diabaikan oleh pelaku

"Korban kemudian mengadukan kejadian itu kepada pengawas SPBU sehingga pelaku diusir oleh pengawas bersama pembeli lain yang ada di SPBU itu," kata Supriady.

Tak berselang lama, pelaku bersama 9 rekannya kembali datang ke SPBU dan menganiaya FI hingga tak berdaya.

Baca juga: Detik-detik Petugas SPBU Dikeroyok 10 Orang, Berawal Tegur Pembeli untuk Mematikan Rokok

5. Cerita Syehk Ali Jaber minta 4.500 botol susu kurma

Syekh Ali Jaber, 1976-2021KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Syekh Ali Jaber, 1976-2021
Keluarga Ali Jaber, Faisal Jaber mengatakan, almarhum senang menolong orang tanpa melihat latar belakang.

Faisal masih ingat jika sebelum sakit, Syekh Ali Jaber sempat meminta dibuatkan 4.500 botol susu kurma.

Syekh Ali Jaber meminta ribuan botol susu kurma itu dibagikan ke sejumlah jemaah masjid di Kota Mataram.

"Terakhir dia minta sebelum sakit bulan 11 (November 2020) sebelum sakit, minta dibuatkan 4.500 botol susu kurma untuk dibagikan," kata Faisal saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok, Kota Mataram, NTB, Kamis (14/1/2021).

Sebanyak 4.500 botol susu kurma itu kemudian dibagikan kepada jemaah di Masjid Falah Monjok dan Masjid Al Muttaqin Cakranegar, Kota Mataram.

Baca juga: Cerita Syekh Ali Jaber Minta 4.500 Botol Susu Kurma Sebelum Sakit, Dibagikan ke Jemaah Masjid

SUMBER: KOMPAS.co, (Penulis: Farida Farhan | Editor : Setyo Puji, Khairina, Abba Gabrillin, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com