Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2021, 05:40 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Ayah dan ibunda Fadly Satrianto tak dapat menyembunyikan rasa sedih mereka saat jenazah putranya tiba di rumah duka, Jumat (15/1/2021) siang.

Anak mereka menjadi korban insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Foto dan tulisan nama Fadly tertempel di mobil jenazah alumnus Unair tersebut.

Suasana haru serta tangis sanak saudara langsung pecah.

"Kami mohon dimaafkan putra kami," ucap Sumarzen Marzuki, ayahanda Fadly Satrianto, seperti dilansir dari Surya.co.id.

Baca juga: Tangis dan Hormat untuk Jenazah Kopilot Fadly Satrianto, Korban Sriwijaya Air SJ 182

Ayahnya sesekali menunduk menahan air mata.

Sementara ibundanya terus dipegangi oleh keluarga yang lain. Keduanya mencoba tabah.

Rumah duka Fadly yang berada di kawasan Jalan Tanjung Pinang Kecamatan Krembangan Kota Surabaya, sudah banyak didatangi tetangga dan sanak keluarga Fadly sebelum jenazah datang.

Karangan bunga sudah penuh, berjejer di depan rumah.

Jenazah Fadly tak diturunkan di rumah duka. Jenazah dibawa ke masjid yang tak jauh dari rumah duka untuk dilakukan serah terima dan disalatkan.

Serah terima dilakukan dari pihak Nam Air kepada pihak keluarga.

Fadly bekerja di Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com