Saleh mengaku tidak menolak rapid antigen. Bahkan dirinya siap menjadi orang pertama di desanya untuk dites.
"Besok pagi di rumah saya dan perangkat desa akan melakukan rapid antigen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak takut. Jadi saya akan menjadi contoh bagi warga," ujar Saleh.
"Saya hanya mengedukasi masyarakat agar tidak takut (terhadap rapid antigen), tapi ternyata videonya di-share ke mana-mana. Video yang saya buat itu tidak ada maksud tertentu, murni untuk menenangkan warga," kata Saleh.
Tanggapan Satgas
Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, mengaku telah mendatangi Saleh untuk meminta klarifikasi.
Ugas datang bersama Satgas Kecamatan Tegalsiwalan.
"Kesimpulannya, si kades tidak berniat menolak rapid antigen. Dia bahkan siap menjadi orang pertama di desanya yang dirapid. Saleh juga meminta maaf atas viralnya video itu," jelas Ugas.
Pemkab Probolinggo belakangan menggencarkan rapid test antigen massal untuk mencari warga yang terjangkit Covid-19.
Gencarnya tes yang dilakukan nyatanya membuahkan hasil, khusunya di tujuh kecamatan di Probolinggo,
Hal ini membuat tujuh kecamatan tersebut masuk menjadi zona merah karena banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.