SURABAYA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berharap meninggalnya Fadly Satrianto, kopilot Nam Air dalam kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 tidak menyurutkan semangat anak-anak Surabaya untuk bercita-cita menjadi pilot.
"Almarhum Fadly Satrianto ini arek Suroboyo, jangan justru menyurutkan niat untuk bercita-cita menjadi pilot. Anak-anak Surabaya justru harus lebih bersemangat untuk meraih cita-cita menjadi pilot," kata Whisnu, usai prosesi shalat jenazah almarhum Fadly Satrianto di Masjid Alikhlas Perak Barat Surabaya, Jumat (15/1/2021).
Pemkot Surabaya, kata dia, akan terus memfasilitasi anak-anak Surabaya yang kurang mampu untuk menempuh pendidikan khusus pilot.
Baca juga: Tangis dan Hormat untuk Jenazah Kopilot Fadly Satrianto, Korban Sriwijaya Air SJ 182
"Saya dan Bu Risma punya program khusus untuk membiayai sekolah pilot bagi anak kurang mampu di Surabaya," ujar dia.
Whisnu hadir di rumah duka almarhum Fadly Satrianto di Jalan Tanjung Pinang Surabaya sesaat sebelum rombongan pengantar jenazah sampai di rumah duka.
Saat jenazah dishalati, Whisnu ikut dalam rombongan untuk ikut menyalati jenazah Fadly Satrianto.
Setelah dilakukan shalat jenazah di masjid tersebut, tepat pukul 14.19 WIB, jenazah almarhum Fadly Satrianto diberangkatkan ke kompleks pemakaman Keputih Surabaya dengan pengawalan polisi.
Baca juga: Banjir Bandang di Jembrana, Rumah dan Ternak Hanyut
Sebelum rombongan jenazah berangkat, pihak perusahaan meminta semua yang hadir di pelataran masjid untuk memberi sikap hormat terakhir kepada almarhum Fadly Satrianto.
Fadly Fadly Satrianto adalah 1 dari 62 penumpang Sriwijaya Air yang terbang dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Pontianak Sabtu (9/1/2021) siang lalu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan