Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikejar Polisi, Pembunuh Mahasiswa Universitas Telkom Tabrak Gerobak Soto

Kompas.com - 15/01/2021, 15:30 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Tak seperti rekannya yang menyerah tanpa, Jo sempat melarikan diri saat hendak ditangkap tim Satreskrim Polres Karawang pada Kamis (14/1/2021) sore.

Jo dan kedua rekannya ditangkap lantaran diduga membunuh Fathan Ardian Nurmiftah, mahasiswa sebuah Universitas Telkom.

Sekitar pukul 16.00 WIB, dengan taktik khusus, polisi menangkap tersangka HA di depan pabrik mobil di kawasan BIC Cikampek. Sementara Jo melarikan diri.

"Penangkapan tersangka utama hampir melarikan diri, mungkin karena sudah feeling mau ditangkap," ujar Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Keluarga dari Mahasiswa Telkom yang Dibunuh Sempat Diminta Tebusan Rp 400 Juta

Petugas langsung mengejar pelaku. Dengan terpaksa petugas menabrak motor yang dikendarai Jo. Jo pun menabrak gerobak soto dan sate di seberang kantor Bank BNI Cikampek.

"Akhirnya ditangkap," kata dia.

Jo yang beralamat di Dawuhan Barat, Kecamatan Cikampek, itu berperan sebagai eksekutor utama.

Dia melancarkan aksinya di kontrakan korban di Kampung Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, Karawang.

Sementara tersangka R ditangkap di Pangkalan tadi malam. Pemuda pengangguran yang beralamat di Desa Jatilaksana berperan sebagai sopir saat mengantar Jo dan Ha membuang jasad Fathan ke Dusun Kecemek, Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, pada Rabu (13/1/2021) menggunakan mobil Suzuki Carry warna merah.

Saat ini polisi tengah mengembangkan kasus tersebut. Termasuk kemungkinan ada tersangka lain.

"Masih kita dalami, sementara mentok tiga tersangka," ucapnya.

Diketahui, berdasarkan hasil autopsi, Fathan meninggal akibat hantaman benda tumpul yang menyebabkan pendarahan pada otak.

Baca juga: Mayat Terlilit Kasur Dipastikan Mahasiswa Universitas Telkom, Polisi Ungkap Penyebab Kematiannya

Diberitakan sebelumnya, Fathan meninggalkan rumah pada Minggu (10/1/2021) sekitar pukul 19.00 WIB untuk bertandang ke rumah temannya.

Namun lantaran tak kunjung pulang, orangtuanya kemudian melaporkan Fathan telah hilang diculik.

Kepada orangtuanya, penculik sempat meminta tebusan Rp 400 juta dan mengirim pesan bernada ancaman.

Kemudian pada Rabu (13/1/2021), warga menemukan mayat yang dibungkus plastik warna merah dan terlilit bed cover di Jalan Raya Kecemek-Jarong, Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang.

Ternyata setelah dilakukan autopsi, pemeriksaan sidik jari, dan keterangan keluarga, pria yang diduga dibunuh tersebut adalah Fathan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com