KOMPAS.com- Warga Kota Mamuju, Sulawesi Barat, mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan makanan setelah gempa magnitudo 6,2 mengguncang,
"Kami butuh air dan makanan karena semua pusat perbelanjaan di Kota Mamuju tutup dan ada yang roboh, Pemerintah Pusat harus membantu masyarakat Sulbar," kata Indrawati, warga Mamuju, Jumat (15/1/2021) seperti dilansir Antara.
Indrawati mengatakan, saat ini kebanyakan warga kota itu sudah mengungsi. Sementara mereka memilih tinggal di tenda darurat.
Baca juga: Jumlah Korban Gempa Majene Bertambah, Sudah 27 Orang Ditemukan Tewas
Warga Mamuju belum berani kembali ke rumah karena khawatir adanya gempa susulan.
"Warga belum mau pulang karena selain rumahnya hancur gempa susulan masih terus terjadi, yang jelas kami butuh air dan makanan di pengungsian," katanya.
Hingga kini, sudah ada sekitar 2.000 orang mengungsi.
Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Sulawesi Barat dan sekitarnya pada Jumat dini hari.
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan Berakibat Tsunami di Majene
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Sulawesi Barat menyatakan, sudah 27 orang ditemukan tewas akibat tertimpa bangunan roboh.
Sebanyak 18 korban tewas ditemukan di Majene dan sembilan orang lainnya ditemukan tewas di Mamuju.
Selain itu, sekitar 200 orang terluka akibat tertimba puing bangunan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.