MAMUJU, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat mencatat ada sekitar 300 rumah warga di Kabupaten Majene yang mengalami kerusakan akibat gempa tektonik 6,2 magnitudo, Jumat (15/1/2021) dini hari.
Kepala BPBD Sulbar Darno Majid mengatakan bahwa selain kerusakan, ada 8 warga yang dinyatakan delapan orang tewas akibat tertimpa puing reruntuhan bangunan.
Baca juga: UPDATE: 8 Meninggal Dunia, 637 Luka-luka akibat Gempa Majene
"Kalau terdampak banyak tapi menurut laporan dari BPBD Majene 300 rumah yang rusak berat dan ringan kemudian meninggal 8 orang," kata Darno kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat siang.
Akibat gempa tersebut, warga masih trauma untuk kembali ke tempat tinggalnya.
Mereka pun saat ini mengungsi di tempat-tempat yang dirasa aman seperti daerah pesisir dan bangunan.
"Kalau di Majene tidak tertentu pengungsian karena rata-rata di pesisir dan gunung," imbuh Darno.
Baca juga: Dua Warga Terjebak di Reruntuhan Puing Kantor Gubernur Sulbar saat Gempa Majene
Saat ini, kata Darno, BPBD Sulawesi Barat masih mencatat sembari evakuasi terhadap warga yang mengalami luka-luka.
Sebelumnya diberitakan Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar 01.28 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.
Baca juga: Kantor Airnav dan Tower Pemandu Lalu Lintas di Bandara Mamuju Rusak Berat akibat Gempa
Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) sekitar 13.35 WIB, Majene juga diguncang gempa dengan kekuatan 5,9 magnitudo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.