Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan di Tol Pekanbaru-Dumai Sering Terjadi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 15/01/2021, 11:45 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Provinsi Riau.

Salah satunya yang baru terjadi pada Rabu (13/1/2021), sekitar pukul 08.30 WIB.

Mobil Toyota Innova berpenumpang tujuh orang menabrak truk fuso dari belakang.

Akibatnya, sebanyak lima orang yang merupakan satu keluarga penumpang mobil minibus tewas di tempat.

Selain itu, kecelakaan mengakibatkan dua orang lainnya mengalami luka berat.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas akibat Kecelakaan di Tol Pekanbaru-Dumai

Sebelumnya, mobil Honda BRV juga pernah menabrak truk dari belakang di jalan Tol Pekanbaru-Dumai kilometer 21,6, tepatnya di wilayah Kabupaten Siak.

Dalam peristiwa yang terjadi pada 20 Desember 2020 itu, seorang ibu dan bayinya tewas.

Selain itu, pada 24 Desember 2020 lalu, seorang mahasiswi bernama Nada Edwina (22) tewas akibat kecelakaan tunggal di kilometer 89 wilayah Kabupaten Bengkalis.

Dari ketiga kasus kecelakaan lalu lintas di jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini, penyebabnya diduga karena para pengendara melebihi batas kecepatan.

Faktor tersebut juga dikatakan oleh Branch Manager Tol Pekanbaru-Dumai Indrajana saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Sering Jadi Pemicu Kecelakaan, Kenapa Pengemudi Hobi Ngebut di Jalan Tol?

Dia menyebut, selama Januari 2021 saja, tercatat sudah empat kali terjadi kecelakaan di jalan bebas hambatan itu.

"Selama Januari ini, kami mencatat ada empat kasus kecelakaan lalu lintas. Penyebabnya kebanyakan karena over speed atau melebihi kecepatan kendaraan," ucap Indrajana.

 

Pengendara diminta patuhi rambu

Indrajana meminta pengendara agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Salah satunya mengatur kecepatan.

Pasalnya, kecelakaan kerap terjadi di jalan tol akibat pengendara melebihi kecepatan, mengantuk dan faktor lainnya.

Padahal, menurut Indrajana, di sepanjang jalan Tol Pekanbaru-Dumai sudah dibuat rambu-rambu terkait kecepatan kendaraan.

"Kita sudah memasang rambu-rambu di sepanjang jalan tol. Untuk kecepatan, itu minimal 60 kilometer per jam, sedangkan maksimalnya hanya 80 kilometer per jam," sebut Indrajana.

Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas di jalan Tol Pekanbaru-Dumai.

Misalnya seperti memberikan sosialisasi, operasi simpatik hingga penindakan.

"Pertama, kita selalu menyampaikan kalau berkendara di jalan tol agar hati-hati dan mematuhi rambu yang ada. Jadi, kita harap semua masyarakat yang melintas di jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini mematuhi rambu-rambu yang kita pasang di sepanjang jalan," kata Indrajana

Selain itu, faktor mengantuk juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas.

Untuk itu, Indrajana meminta pengendara agar memanfaatkan rest area untuk beristirahat.

Menurut dia, di sepanjang jalan Tol Pekanbaru-Dumai ada empat titik rest area.

"Kalau capek dan mengantuk, istirahatlah sejenak di rest area. Kalau perjalanan jauh kan kita jadi lelah fisik. Kendaraan pun juga perlu istirahat," kata Indrajana.

Upaya lain untuk menenkan angka kecelakaan dengan melakukan penindakan terhadap kendaraan yang melebihi batas kecepatan.

Operasi tersebut bekerja sama dengan Satuan Patroli Jalan Raya (Sat PJR) Polda Riau.

"Kami bekerja sama dengan PJR Polda Riau untuk menilang kendaraan yang over speed," sebut Indrajana.

Ia menambahkan, pada akhir bulan ini, pihaknya juga akan melakukan operasi truk odol atau truk dengan muatan yang berlebih.

"Operasi truk odol kami lakukan secara periodik. Jadi, bagi truk odol kita larang melintas di jalan Tol Pekanbaru-Dumai," kata Indrajana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com