Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Rapid Test Antigen Murah Buatan Unpad Terkendala Bahan Baku

Kompas.com - 15/01/2021, 10:57 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Universitas Padjadjaran (Unpad) berupaya keras meningkatkan produksi rapid test berbasis antigen, CePAD.

"Kapasitas produksi bulan ini 50.000 per bulan. Bulan selanjutnya bisa 100.000 per bulan, bulan ketiga bisa 300.000 per bulan," ujar ujar Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana Sari saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Menurut Diana, peningkatan produksi saat ini masih terbentur masa tunggu sebagian bahan baku yang masih diimpor.

"Potensi kapasitas produksi jika kapital dan bahan baku terpenuhi bisa 500.000 per bulan," tutur dia.

Baca juga: Rapid Test Antigen Produksi Unpad Cuma Rp 120.000, Ini Lokasi untuk Mendapatkan

Pihaknya berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produksi agar harga bisa diturunkan.

Dengan demikian, lebih banyak warga yang bisa mengakses rapid test antigen.

"Saat ini harga eceran tertingginya Rp 120.000," ucap Diana.

Baca juga: Ahli Epidemiologi Unpad: Vaksin Kurangi Angka Kesakitan dan Kematian

Hingga kini, CePAD baru bisa didapatkan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), RS Santosa, Labkesda, dan Klinik Unpad.

Salah seorang warga, Akbar Herlambang berharap, rapid test antigen ini bisa lebih mudah ditemui di manapun.

Sebab harga rapid test yang saat ini ada di pasaran harganya cukup tinggi.

"Kemarin saya rapid test antigen Rp 188.000. Terus ada teman habis Rp 250.000 untuk rapid test antigen. Ini sangat memberatkan," ucap dia.

Baca juga: Ini Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber kepada Ridwan Kamil

Ia berharap pemerintah ataupun Unpad bisa menekan harga ini.

Di saat kondisi pandemi seperti sekarang, masyarakat sudah sangat kesulitan terutama dalam hal ekonomi.

Menurut Akbar, setidaknya harga rapid test antigen yang rendah bisa membantu.

"Apalagi kalau bicara swab PCR Rp 900.000, ini sangat berat," kata Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com