KOMPAS.com - Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 01.28 WIB.
Akibat musibah tersebut, selain merusak rumah warga juga menyebabkan sejumlah gedung seperti puskesmas, hotel, hingga kantor Gubernur Sulbar roboh.
Berdasarkan data sementara BPBD Mamuju, tercatat jumlah korban meninggal dunia akibat musibah itu sebanyak tiga orang, 24 orang luka-luka dan 2000 warga mengungsi ke tempat lebih aman.
Baca juga: Gempa 6,2 Magnitudo Berpusat di Majene, Tak Berpotensi Tsunami
Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) gempa dengan magnitudo 5,9 sempat mengguncang wilayah Majene dan sekitarnya pada pukul 14.30 WIB.
Pada Jumat dini hari gempa susulan dengan magnitudo 6,2 kembali mengguncang wilayah tersebut.
Salah seorang warga di lingkungan Kasiwa, Kota Mamuju, Yahya, mengatakan saat gempa susulan terjadi warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Warga lalu lari ke daerah perbukitan karena takut dengan potensi tsunami.
"Kami semua sudah berlari ke gunung, karena bangunan berlantai tiga di lingkungan kami telah ambruk ke tanah, masyarakat takut tsunami," katanya.
Baca juga: Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, Hotel dan RS Rusak Parah
Gempa susulan yang mengguncang Sulbar tersebut diketahui menyebabkan sejumlah bangunan rusak parah.
Di Majene, gempa merusak 62 rumah warga, satu puskesmas, dan Kantor Danramil.
Sedangkan di Mamuju, sejumlah bangunan yang hancur di antaranya adalah Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang berlokasi di Jalan Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Kecamatan Simboro serta Hotel Matos yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso.
Dalam rekaman video singkat yang beredar, terlihat gedung Kantor Gubernur mengalami kerusakan cukup parah.
“ Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga yang merekam gambar yang tersiar Jumat (15/1/2021) dini hari.
Baca juga: BNPB: Gempa Majene, Warga Rasakan Guncangan Kuat hingga 7 Detik