Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmati Pertunjukan Tari Secara Virtual, Obat Rindu Penonton pada Panggung Seni

Kompas.com - 15/01/2021, 09:17 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak Pandemi Covid-19, para pecinta kesenian tidak bisa lagi menikmati keriuhan suasana panggung hiburan secara langsung.

Hal itu karena ada larangan orang berkumpul atau keramaian dan aturan menjaga jarak yang diterapkan pemerintah guna mencegah penularan Covid-19.

Kerinduan akan suasana panggung kesenian, khususnya pertunjukan tari kontemporer itu juga dirasakan salah seorang warga Solo, Sari Ramadanti (28).

“Dulu saya dengan teman-teman rajin nonton karya-karyanya Eko Pece, Mila Rosinta, dan penari-penari kondang lainnya kalau sedang pentas di Solo,” katanya saat sesi tanya jawab di acara Bedah Karya Virtual yang diselenggarakan lewat dua platform, yakni Zoom Meeting dan akun instagram @Ekopece, Sabtu (9/1/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Solo Dimulai Hari Ini, 11 Orang Ini yang Pertama Disuntik

Sayangnya, kebiasaan itu hilang seiring dengan pandemi Covid-19 dan aturan mengenai pembatasan sosial. Beruntung, berbagai pertunjukan kesenian virtual yang ditayangkan melalui Youtube, membuat masyarakat kembali bisa menikmati hiburan tersebut dari rumah.

Meski begitu, Sari mengatakan, pertunjukkan seni lewat virtual berbeda karena ia tidak bisa merasakan atmosfer panggung.

“Sebenarnya, bagaimanapun saya sempat merasa kehilangan atmosfer panggung dengan riuh rendah penontonnya, dan rasa yang disampaikan pemain juga beda kalau lewat virtual,” katanya.

Namun, Sari mengaku, hal itu tidak menjadi masalah baginya. Selain menjadi pengobat rindu, pementasan virtual semakin hari semakin dikemas dengan lebih menarik.

Baca juga: Wali Kota Solo Tak Jadi yang Pertama Divaksin Covid-19, Ini Alasannya

“Saya rasa selalu ada evaluasi dan perbaikan di setiap pertunjukan virtual. Jadi, pesan yang disampaikan juga tetap sampai,” katanya.

Perbaikan itu, kata Sari, nampak dari riasan, tata panggung, dan sudut pengambilan gambar yang dibuat senatural mungkin.

“Hal itu patut diapresiasi karena memang harus diakui, menyajikan karya apalagi serba virtual tidaklah mudah,” imbuhnya.

Punya cara sendiri

Agar bisa menikmati pertunjukan virtual dengan nyaman, Sari mengaku punya cara sendiri saat menonton pertunjukkan seni virtual. Pertama, Ia akan selalu memastikan koneksi internet stabil.

“Sebab, kalau jaringannya kurang bagus, nanti penayangannya macet-macet. Itu cukup mengganggu,” katanya.

Hal itu ia lakukan agar bisa tetap menikmati pertunjukan dengan lancar sehingga tidak kehilangan makna dari tari kontemporer yang ditontonnya.

Kedua, sambung Sari, bila pertunjukkan itu adalah siaran tunda, maka ia tidak akan mempercepat videonya. Ini agar ia bisa menonton secara utuh tanpa ada bagian yang hilang.

Baca juga: RS Hampir Penuh, Dinkes Solo Minta Kabupaten Sekitarnya Sediakan Ruang Isolasi dan ICU

“Ketiga, ketika mononton pastikan untuk tidak melakukan aktivitas lain seperti membuka-buka media sosial dan semacamnya,” katanya.

Menurut Sari, saat pertunjukkan disiarkan secara langsung biasanya ada larangan menyalakan handphone. Ini agar saat menonton, konsentrasi penonton tidak terganggu.

Kemudian keempat, Sari mengatakan, dirinya selalu mengusahakan menonton pertunjukan tari kontemporer di tempat yang nyaman dan hening.

“Soalnya, kalau tempatnya berisik, nanti musik, suara pemain, dan iringan lainnya tidak terdengar jelas,” ujarnya.

Baca juga: Aturan Baru Kota Solo, Tak Ada Lagi Karantina Pemudik

Dengan melakukan keempat cara tersebut, Sari mengaku bisa menangkap makna dari karya yang dipentaskan dengan lebih maksimal.

Selain itu, menurut dia, menonton pertunjukan virtual juga merupakan cara yang paling tepat untuk mengapresiasi karya tari kontemporer.

“Hal itu sebagai bentuk terima kasih dan dukungan untuk para pegiat seni yang telah melakukan berbagai cara agar panggung kesenian tidak mati,” kata Sari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com