Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Buaya Raksasa Muncul di Sungai Teluk Dawan Jambi, Warga Resah

Kompas.com - 15/01/2021, 07:43 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Teluk Dawan bertahun-tahun waswas diteror buaya muara berukuran raksasa.

Buaya ini muncul setiap banjir datang, pada waktu siang maupun malam. Jumlahnya pun diperkirakan puluhan.

Ukuran buaya beragam mulai dari 3 meter sampai 6 meter. Jenisnya buaya muara dan katak.

Sepanjang satu dekade terakhir, sudah tiga orang menjadi korban aksi penerkaman buaya yang menimbulkan trauma kepada anak-anak dan menelan korban jiwa.

Baca juga: Diterkam Buaya Saat Panen Udang di Tambak, Pria Ini Luka Parah

Warga resah, seolah itu kolam buaya

Video berdurasi 1,57 menit memperlihatkan kemunculan buaya di sungai Kelurahan Teluk Dawan sempat viral di media sosial tahun lalu.


Lokasi Kelurahan Teluk Dawan hanya sepelemparan batu dari Kantor Bupati Kabupaten Tanjab Timur.

"Buaya sering muncul saat banjir. Warga resah. Sungai itu seolah kolam buaya," kata Joni Iskandar, warga Kelurahan Teluk Dawan, melalui sambungan telepon, Kamis (15/1/2021) malam.

Baca juga: Pria Ini Jual Motor Istrinya demi Bantu Warga yang Diteror Ular Saat Banjir di Jambi

Banjir datang, buaya muncul

Saat banjir melanda di wilayah ini, jumlah rumah yang terendam lebih dari 260 rumah. Mulai dari RT satu dampai dengan lima. Ada ratusan warga yang terdampak banjir dan diteror buaya.

Ukuran buaya begitu besar rata-rata panjangnya lebih dari enam meter. Ada dua jenis yang muncul, yakni buaya muara dan katak.

Buaya ini muncul siang malam. Kewaspadaan warga meningkat pada malam hari. Anak-anak dilarang untuk keluar rumah.

Baca juga: Dramatis, Warga Selamatkan 5 Penumpang Mobil yang Terjebak Banjir di Jambi

Pemerintah sampai pasang spanduk bahaya buaya

Pemerintah baru memasang spanduk berukuran 120×100 cm di RT 01, terkait bahaya buaya. Sementara titiknya kemunculan buaya ada banyak.

Junaidi, warga Teluk Dawan lainnya, juga terus meminta pemerintah secara langsung maupun media sosial untuk mencari jalan keluar atas teror buaya raksasa tersebut.

Menurut dia, sudah ada korban meninggal dunia akibat banyaknya buaya raksasa di sungai, yang merupakan anak Sungai Batanghari.

 

Teror-teror buaya di Teluk Dawan, ada yang tewas dimangsa

Pada Juli 2018, seorang bocah berusia 11 tahun nyaris tewas diterkam buaya di Sungai Teluk Dawan tak jauh dari rumahnya.

Ibunya yang cekatan dengan gagah berani melawan buaya dan membuat anaknya bebas dari gigitan buaya.

Teror buaya juga terjadi pada Maret 2012, yang menewaskan Syamsul (62), warga Teluk Dawan.

Korban diserang buaya saat buang hajat di sungai. Mayatnya ditemukan warga 100 meter dari lokasi kejadian.

Kejadian serupa juga memakan korban jiwa warga setempat, Samsuar (40), yang dimangsa buaya saat mandi pada 2009.

BKSDA: lahan gambut memang habitat buaya

Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi Rahmat Saleh menuturkan akan menurunkan tim ke lapangan terkait kemunculan buaya pada saat banjir merendam rumah penduduk di Kelurahan Teluk Dawan.

Dia menjelaskan, sungai-sungai yang berada di Teluk Dawan memang tempat buaya berukuran besar.

Artinya, kondisi alami sungai berawa dan berada di lahan gambut memang habitat dari buaya.

"Buaya itu keluar karena sifat alaminya untuk berkembang biak atau mencari makanan," tutup Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com