Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru Longsor Sumedang, 24 Korban Ditemukan Tewas, 16 Orang Dalam Pencarian

Kompas.com - 14/01/2021, 18:38 WIB
Rachmawati

Editor

"Kejadian ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi kami. Ke depan cut (setop) memberikan izin perumahan di lokasi dengan kemiringan yang rawan seperti ini," kata Dony.

Baca juga: Longsor Sumedang, 1.020 Jiwa Mengungsi ke Rumah Kerabat

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Irwansyah Putra menilai, lokasi longsor di Dusun Bojong Kondang memang tidak layak dijadikan perumahan.

Menurutnya lokasi lereng bukit Gunung Geulis yang curam ini seharuanya lebih banyak ditanam pohon.

"Lokasi ini sangat tidak layak dijadikan perumahan. Harusnya tidak dibangun beton, tapi lebih banyak dibangun pohon," ujar Irwansyah kepada sejumlah wartawan di lokasi bencana, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Kajian Unpad Soal Penyebab Longsor di Sumedang: Wilayah Bekas Tambang Batu, Diurug Jadi Perumahan

Irwansyah mengatakan, kalau izin perumahan di lokasi longsor sudah keluar, ia meminta Pemkab Sumedang untuk membekukannya.

"Harus dibekukan, karena dari informasi yang kami terima dari tim SAR, di atas itu ada retakan besar yang berpotensi menyebabkan longsor susulan. Tadi saya lihat melalui teropong, memang retakannya cukup besar," tutur Irwansyah.

Ia juga meminta agar warga yang berada di kaki bukit untuk segera direlokasi.

"Warga di bawah ini harusnya sudah direlokasi, karena ini lokasi sangat membahayakan, tidak layak dijadikan perumahan," sebut Irwansyah.

Baca juga: Lokasi Longsor di Sumedang Seharusnya Ditanami Pohon, tapi Malah Dibangun Beton

Wilayah bekas tambang batu

Sementara itu dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad Dicky Muslim mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Pusat Riset Kebencanaan Unpad, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, serta sejumlah alumni FTG Unpad, wilayah longsor tersebut memiliki kontur lahan yang curam.

“Tadinya wilayah ini bekas tambang batu dan tanah urugan, lalu kemudian diratakan dan dijadikan perumahan,” ungkap Dicky dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Untuk itu Dicky meminta warga maupun pemerintah daerah waspada terhadap kemungkinan bencana susulan yang akan terjadi di kawasan tersebut.

Baca juga: 2 Ditemukan, Korban Hilang akibat Longsor Sumedang Tinggal 24 Orang

Menurutnya retakan-retakan yang terjadi pada beberapa tebing harus diwaspadai serta ada beberapa mitigasi jangka panjang yang bisa dilakukan.

Salah satunya dengan pengetatan izin pembangunan di kawasan tersebut perlu dilakukan dan melakukan penanaman pohon keras pada tebing yang berpotensi longsor untuk pencegahan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aam Aminullah, Reni Susanti | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrillin, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com