Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Sleman Jadi Korban Pelecehan Payudara Saat Pulang Kerja

Kompas.com - 14/01/2021, 16:29 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kejadian tidak menyenangkan dialami oleh BN (30), laki-laki asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasalnya BN menjadi korban pelecehan seksual saat pulang dari tempatnya bekerja.

Ia menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (13/1/2021) pukul 01.00 dini hari, hujan saat itu turun dan keadaan jalan berlubang membuat dirinya tidak bisa memacu sepeda motor matic-nya.

Saat melalui Jalan Banteng Raya, tiba-tiba dia dipepet oleh sepeda motor yang dikendarai oleh orang yang tidak dikenal. Lalu tiba-tiba pelaku meremas dada BN.
Baca juga: Pelaku Pelecehan Payudara di Kalbar, Ngaku Ingin Dapat Kepuasan Batin

"Pelaku naik motor Supra X 125 awalnya saya pikir teman saya, tetapi teman saya yang pakai motor serupa postur tubuhnya tidak setinggi itu," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (13/1/2021).

Ia mengaku setelah kejadian dirinya sempat shock. BN sempat meneriaki pelaku tersebut, namun gelagat aneh ditunjukan oleh pelaku.

Pelaku sempat menghentikan sepeda motor dan melihat reaksi BN.

"Saya sempat teriaki dengan kata makian, terus saya coba kejar. Ngerinya dia sempat berhenti sempat ngerem terus ngelihat respon dari saya," ungkapnya.
Baca juga: Terungkap, Ini Modus Pelaku Pelecehan Payudara di Pontianak

Melihat ada gelagat yang tidak beres BN mengurungkan niatnya untuk mengejar pelaku, dan berpikir keselamatan dirinya karena ia berkendara sendirian.

"Saya tahu ini kondisinya enggak normal. Tak kejar nggak kena pelaku sendirian," ungkapnya.

Ia mengatakan saat itu dirinya mengenakan jas hujan dan helm berwarna kuning doff.

"Kalau secara penampilan, waktu itu hujan saya pakai matic. Karena rambut saya panjang cuma helm saya warna kuning doff mungkin dipikirnya cewek," katanya.

Tak lama setelah kejadian itu ada warga sekitar yang keluar dan menyarankan BN untuk melihat rekaman CCTV di rumah warga sekitar.

"Warga itu keluarnya setelah pelaku nggak kekejar. Pas pelan-pelan balik warga ngeliatin ada satu yang keluar. Lalu katanya ada CCTV saya cek ternyata tidak mengarah ke jalan itu," ujar dia.

BN menyampaikan dia kemungkinan besar tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian lantaran tidak ada bukti yang cukup atas kejadian yang menimpanya.

"Kayaknya nggak karena tidak ada bukti," kata dia.

BN mengunggah pengalaman tidak mengenakkan tersebut ke media sosial miliknya yaitu melalui Twitter, dengan tujuan agar masyarakat luas lebih peduli dengan pelecehan seksual.

"Hal itu bisa menimpa siapa saja enggak cowok, enggak cewek dan harapannya semua orang lebih waspada. Bukan berarti korbannya laki-laki lantas ditertawakan atau dibuat bercanda di ruang publik," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com