Kecuali Gubernur, 14 Pejabat di Provinsi Banten Menjalani Vaksinasi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten memulai rangkaian vaksinasi Covid-19.

Pada tahap pertama, 14 pejabat akan disuntik vaksin buatan Sinovac di Pendopo Kabupaten Tangerang, Kamis (14/1/2021).

"Mulai hari ini kita luncurkan program vaksinasi, ada 14 orang siap divaksin. Besok tenaga kesehatan, berikutnya kelompok satu, dua dan tiga seterusnya hingga seluruh warga Banten," kata Gubernur Banten Wahidin Halim saat di Pendopo Kabupaten Tangerang, Kamis.

Baca juga: Gubernur Banten Akan Disuntik Vaksin Buatan Pfizer, Ini Alasannya

Adapun 14 pejabat yang divaksin pada tahap pertama terdiri dari Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Almuktabar, Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti, Ketua DPRD Banten Andra Soni.

Kemudian Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto, Komandan Korem 064/ MY Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Asep Nana Mulyana.

Sebanyak 8 bupati/wali kota juga termasuk dalam daftar.

Namun beberapa di antaranya tidak hadir sehingga harus diwakili. Seperti Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang diwakili oleh Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi.

Baca juga: Peristiwa Angkot Tabrak Puskesmas, Begini Akhir Kasusnya

Gubernur Wahidin Halim sendiri tidak ikut divaksin, lantaran tidak memenuhi kriteria.

"Saya siap divaksin, tidak takut. Tapi ketentuannya bahwa vaksin Sinovac belum untuk orang di atas 59 tahun. Kalau besok ada buat saya, saya siap vaksin," kata Wahidin.

Pantauan Kompas.com di Pendopo Kabupaten Tangerang, vaksinasi dimulai sekitar pukul 09.20 WIB.

Sekda Almuktabar jadi orang pertama yang mendapat giliran vaksinasi.

Vaksinasi dilakukan di ruang khusus yang steril dari orang lain, kecuali peserta vaksin dan tim medis. Namun prosesnya ditayangkan di televisi di ruang tunggu media.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, di lokasi vaksinasi akan disiapkan empat meja.

Meja pertama yakni pendaftran, kedua screening, ketiga vaksinasi, keempat pemantauan.

Di meja keempat, dipersiapkan dokter spesialis untuk mengantispasi kejadian ikutan pasca-imunisasi.