Hal yang sama juga dirasakan sang ibu, Sumiyatun (36). Ia mengaku enam bulan tak bertemu dengan putrinya.
Rasa rindu Sumiyatun kini terbayar setelah Agesti datang langsung ke Demak untuk mencabut laporan.
"Iya, Alhamdulillah, saat ini merasa lebih bahagia ketemu anak. Lama tak bertemu hampir setengah tahun, mulai Agustus. Tapi sekarang bisa bertemu lagi," kata dia terharu.
Sumiyatun pun berterima kasih pada para pihak yang telah memediasi pertikaian mereka.
"Terima kasih support-nya, kepada Kang Dedi. Terima kasih juga atas wartanya, kalau enggak kayak gini (diberitakan) enggak akan ketemu," kata Sumiyatun.
Islah ibu dan anak ini disaksikan oleh sejumlah tokoh, sekaligus mediator. Mereka antara lain anggota DPR RI Dedi Mulyadi, Kapolres Demak, Kajari dan jajarannya.
Dedi bercerita, sepulang dari Demak mendapatkan telepon dari Ketua Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Gus Rofik dari Kediri.
Baca juga: Dedi Mulyadi Beri Jaminan untuk Ibu yang Dijebloskan ke Penjara oleh Anaknya gara-gara Pakaian
Gus Rofik mengatakan, Agesti mengalami perundungan hingga memerlukan pendampingan psikologi hukum.
Dedi mengatakan, Gus Rofik telah berkomunikasi dengan Agesti, anak yang melaporkan ibunya.
"Akhirnya kami berusaha berkomunikasi dengan Agesti dan ibunya untuk saling penyadaran. Saya komunikasi dengan pengacara, sementara Gus Rofik dengan Agesti," katanya.
"Alhamdulillah akhirnya mereka damai. Laporannya dicabut," ujar Dedi.
Sementara itu Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menilai, pengaduan atau pemrosesan kasus antar anak dan orang tua menunjukkan adanya perubahan nilai sosial atau nilai keluarga.
Drajat mengatakan, dulu keluarga adalah basis dasar anak. Namun paradigma itu cenderung berubah karena keluarga kini sifatnya hanya sebatas tempat tinggal.
“Dulu keluarga namanya keluarga besar atau extended family sekarang bergeser menjadi keluarga-keluarga kecil,” ujarnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Seiring berkembangnya zaman, kehidupan keluarga besar seperti itu cukup berat, karena biaya hidup yang tinggi.