Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Nunukan, Api Membara di Sekitar Dermaga...

Kompas.com - 14/01/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 67 bangunan di sekitar dermaga tradisional Inhutani, Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ludes terbakar pada Minggu (10/1/20210).

Diduga kebakaran terjadi setelah AS (44) salah satu warga cekcok dengan istrinya yang bersama Saidah.

Dari hasil penelusuran polisi, ada dua versi penyebab kebakaran yang juga menghanguskan pos polisi, pos Dinas Perhubungan, pos perikanan dan juga pos imigrasi.

Versi yang pertama adalah saat cekcok dengan Saidah, tersangka AS mengambil parang lalu membakar rumahnya.

Baca juga: Pelaku Pembakaran Puluhan Bangunan di Nunukan Meninggal Dunia

Api kemudian meluas ke bangunan yang ada di sebelahnya.

Versi kedua adalah Saidah berlari saat melihat suaminya mengambil parang. Di saat bersamaan, kompor di rumah pelaku yang sedang menyala meledak sehingga membuat api berkobar hebat.

Kebaran terjadi pada Minggu malam sekitar pukul 18.30 WIB.

BPBD Nunukan mencatat ada 6 fasilitas umum dan 56 rumah yang ludes terbakar. Selain itu sebanyak 77 kepala rumah yang tangga yang terdiri dari 269 jiwa terdampak atas musibah tersebut.

Untuk sementara ada 38 kepala keluarga yang mengungsi di area bangunan Pasar Puja Sera di Tanah Merah.

Baca juga: Aksi Heroik Polisi Tangkap Pembakar Puluhan Bangunan di Nunukan, Terperosok hingga Nyaris Disabet Parang

Bacok 7 orang termasuk ibu hamil dan anak-anak

Tragedi kebakaran dermaga tradisional Inhutani Nunukan Kaltara (10/1/2021), sekitar 67 bangunan ludes terbakar, diduga dilakukan oleh orang tak waras yang bermasalah dalam rumah tangga Kompas.com/Ahmad Dzulviqor Tragedi kebakaran dermaga tradisional Inhutani Nunukan Kaltara (10/1/2021), sekitar 67 bangunan ludes terbakar, diduga dilakukan oleh orang tak waras yang bermasalah dalam rumah tangga
Tak hanya memicu kebakaran puluhan bangunan. AS melukai beberapa warga yang ada di sekitarnya.

Total ada tujuh orang yang terluka termasuk ibu hamil dan anak-anak karena terkena tebasan parang yang dibawa AS.

"Tersangka ini melakukan dua kejahatan, pertama menghunuskan parang dan menebas masyarakat yang ada di sekitarnya, juga diduga menyebabkan kebakaran. Tercatat 7 orang terluka akibat sabetan parang, termasuk ibu hamil dan anak anak," jelas Kabag Humas polres Nunukan AKP Muhammad Karyadi.

Baca juga: Fakta 67 Bangunan Ludes Terbakar di Nunukan, Pelaku Pembakaran Ditembak Setelah Bacok 7 Warga

Melalui aksi yang dramatis, AS berhasil diamankan oleh anggota polisi yang bernama Bripka Indra.

Indra adalah korban kebakaran. Kios solar dan dua unit motornya ikut hangus dibakar oleh AS.

Kepada Kompas.com, Bripka Indra becerita saat kejadian ia sedang berpakaian semi sipil karena akan shalat magrib.

Namun ia mendengat teriakan orang yang mengamuk dengan mengacungkan sebilah parang.

"Dia sudah membacok ibu hamil di dekatnya, saya lihat ada anak kecil di depannya, saya teriak jangan itu anak kecil, polisi ini saya. Saat itu saya berpakaian semi sipil karena sebentar lagi akan menggelar sholat Maghrib," ujarnya mengawali kisahnya, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Susu Milo, Ungkapan Kekesalan Warga Nunukan karena Tiap Tahun Dikirimi Banjir dari Malaysia

Teriakan Indra ternyata tidak digubris pelaku. SA membacok punggung anak kecil tersebut lalu berlari mengejar Bripka Indra.

Bripka Indra mencoba lari sembari meminta masyarakat sekitar pergi menjauh.

Saat itu, ia terperosok di jembatan kayu dan beruntung kakinya tidak terkilir sehingga ia cepat menghindar dari sabetan parang AS.

"Kalau seandainya kaki saya tidak bisa keluar dari lubang, selesai saya, pasti kenak bacok saya," lanjutnya.

Baca juga: Kapolres Nunukan Ingin Ada Tembok yang Dialiri Listrik di Perbatasan Indonesia-Malaysia, Ini Alasannya...

Dalam kondisi berlari, Bripka Indra kemudian menghubungi anggota Polsek Nunukan Kota.

"Saya lari ternyata sudah sampai ujung dermaga. Akhirnya saya terobos dia saat akan mengayunkan parang ke arah saya. Alhamdulillah bisa lolos," tuturnya.

Lepas dari kejaran pelaku, Bripka Indra meminta pengendara motor mengantar ke Mapolsek Nunukan Kota untuk mengambil senjata api.

Bripka Indra lantas mencari keberadaan pelaku, sampai akhirnya diketahui pelaku berada di atas salah satu kapal yang sedang bersandar.

Baca juga: Harga Gas Melon Subsidi di Nunukan Capai Rp.70.000 Per Tabung, Masyarakat Menjerit

Ditembak di atas perahu, pelaku tercebur ke laut

Ilustrasi senjata api.THINKSTOCK Ilustrasi senjata api.
Setelah membawa senjata api, Bripka Indra mencari keberadaan SA.

Pria 44 tahun tersebut ditemukan di atas kapal yang bersandar. Menurut Indra, pelaku berteriak kegirangan saat melihat kobaran api yang membara menghanguskan bangunan di dermaga.

"Dia teriak saya gila, kalau berani kau tembak saya. Baru dia maju mau tebas saya di atas perahu itu, saya mundur teriak supaya dia berhenti. Saya beri tembakan peringatan, tetap dia tidak peduli terpaksa saya tembak," kata Indra.

Baca juga: Divonis 6,5 Tahun Penjara, Napi Lapas Nunukan Besarkan Bayinya di Penjara

Saat timah panas menembus perut pelaku, parang yang sedang digenggamnya terjatuh dan pelaku tercebur ke laut.

Namun SA masih berusaha melawan. Dalam kondisi terluka, ia berenang dan bersembunyi di antara celah kapal yang bersandar.

"Anggota mau selamatkan dia tetap melawan. Dia berenang bersembunyi di antara celah kapal yang bersandar dan mencoba bertahan," katanya.

SA kemudian dievakusi ke RSUD Nunukan dengan luka tembak di perut.

Baca juga: Cerita Risal Bongkar Rumah dan Pindah karena Beda Pilihan dengan Pemilik Tanah di Pilkada Nunukan

Meninggal dengan luka tembak di perut

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas
Setelah menjalani perawatan beberapa hari, AS meninggal dunia pada Selasa (12/1/2021) sekitar pukul 01.30 WIB.

"Pasien memiliki penyakit jantung bawaan dan ada infeksi berat. Kedua hal itu menjadi penyebab pasien meninggal dunia," ujar Humas RSUD Nunukan Hairil saat dikonfirmasi, Rabu (13/1/2021).

Hairil mengatakan dokter telah melakukan tindak operasi dengan mengeluarkan proyektil bersarang di perut AS.

"Infeksi berat itu yang buat pasien tidak bisa bertahan, apalagi dia sudah kehilangan banyak darah waktu dilarikan ke Rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Paslon 02 Pilkada Nunukan Tuding Banyak Pemilih Siluman, Ajukan Gugatan ke MK

Sementara itu Kapolsek Nunukan Kota Iptu Randya Shaktika mengatakan, tersangka terpaksa ditembak karena melukai petugas saat akan ditangkap.

"Kita SP3 atau kita setop kasus penganiayaan, tapi untuk kebakaran, anggota masih tetap lidik, harus ada kepastian apa sebab terjadi kebakaran itu," jelasnya.

Sementara itu dari keterangan warga sekitar, AS diduga mengalami gangguan jiwa.

"Jadi begitu imam shalat ucap salam, kami berhamburan keluar, menyelamatkan barang barang. Dari keterangan warga sekitar, memang ada yang bakar, tapi saya belum berani menuduh, tapi banyak yang bilang pelakunya kurang waras," tutur Ketua RT 10 Nunukan Utara, Efendi Ansar.

Baca juga: Di Krayan Nunukan, Harga BBM Tembus Rp 35.000 Per Liter, Harga Gula Rp 40.000 Per Kilo

Kapolsek Nunukan Iptu Randya Shaktika membenarkan bahwa terduga pelaku memiliki gangguan psikologi.

"Sementara seperti itu kondisinya (tidak waras), masih kita dalami. Kalau jumlah korban ada sekitar tujuh orang yang terkena sabetan senjata tajam, termasuk ibu hamil," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Zulfiqor | Editor: Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com