Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Divaksin Besok, Wagub Jabar Olahraga Tenis Meja dan Banyak Istirahat

Kompas.com - 13/01/2021, 20:03 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum akan mengambil bagian dalam penyuntikan vaksin Covid-19 tahap I di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Kamis (14/1/2021) besok.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil sendiri tak akan ikut serta lantaran sudah menjadi relawan vaksin Sinovac yang diteliti Biofarma.

"Pak Gubernur memerintahkan kepada saya untuk divaksin besok. Awal di Jawa Barat setelah Pak Gubernur ini adalah saya. Kenapa Pak Gubernur tidak, karena Pak Gubernur sedang menjadi relawan. Maka saya siap besok menjalankan vaksin pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin," ujar Uu saat dihubungi lewat telepon seluler, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Antisipasi Surat Rapid Test Palsu, Wagub Jabar Usul Pakai Sistem Barcode

Uu mengaku tak melakukan persiapan khusus. Ia hanya mengurangi kegiatan dinas.

Biasanya, ia bekerja hingga pukul 16.00 WIB. Namun, dalam beberapa hari terakhir aktivitas dinasnya dikurangi hingga pukul 13.00 WIB.

Selebihnya, ia banyak beristirahat dan berolahraga.

"Hanya istirahat saja yang akan kami lakukan dari mulai sekarang sampai besok. Kemudian juga olahraga saya pingpong. Persiapan administrasi saya memberikan fotokopi KTP untuk disampaikan kepada pemerintah pusat," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Proses vaksinasi di wilayah Jawa Barat akan dimulai di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Kamis (14/1/2021) besok.

Untuk level Provinsi Jawa Barat, sejumlah pejabat akan turut serta seperti Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri serta sejumlah tokoh masyarakat dan kalangan ulama.

Penyuntikan vaksin rencananya dilakukan di Paviliun Khusus Parahyangan pukul 09.00 WIB.

"Besok akan diadakan kick off vaksin Covid-19 di RSHS Bandung. Akan diikuti lebih kurang 21 orang pejabat publik Pemprov Jabar, di antaranya wagub, Kapolda, serta unsur tokoh masyarakat seperti PBNU, muhamadiyah, keuskupan, dan dari organisasi profesi IDI, IBI, PPMI, dan tokoh masyarakat lainnya," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSHS, Zulvayanti, Rabu (13/1/2021).

Zulvayanti mengatakan, para calon penerima vaksin sebelumnya harus menjalani proses pemindaian kesehatan oleh tim dokter RSHS.

Baca juga: Cegah Klaster Pesantren Meluas, Wagub Jabar Minta Doa Para Ulama

Setelah vaksinasi, lanjut dia, akan diobservasi selama kurang lebih 30 menit.

"Jika tidak terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akan diberikan kartu sebagai tanda bahwa mereka telah menerima vaksin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com