Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Korban Banjir di Jombang, dari Gatal hingga Tanaman Padi Rusak

Kompas.com - 13/01/2021, 19:45 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Banjir melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejak awal tahun 2021.

Pada Rabu (13/1/2021) atau memasuki hari ke-13, banjir di wilayah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Mojokerto tersebut belum surut.

Akibat banjir yang melanda selama hampir dua pekan, warga yang menjadi korban banjir mulai mengeluhkan berbagai dampak.

Sudarsono, warga setempat mengungkapkan, tanaman padi miliknya hampir dipastikan gagal tumbuh.

Baca juga: Bupati Jombang Kunjungi Desa yang 13 Hari Kebanjiran, Warga: Ayo Masuk, Jangan Hanya di Sini

Kakek 2 cucu itu mengaku memiliki 2 petak lahan. Dua pekan sebelum banjir, kata Sudarsono, dia menanam padi di 2 petak lahan miliknya.

"Tapi banjirnya sampai sekarang enggak surut, sudah pasti harus tanam lagi," ujar Sudarsono, kepada Kompas.com, di Dusun Beluk, Kabupaten Jombang, Rabu.

Menurut dia, masalah serupa juga dialami petani lain karena hamparan sawah di Dusun Beluk, tergenang banjir selama 13 hari.

"Masalah ini bukan hanya saya mengalami. Semua sawah di sini nasibnya sama, kena banjir," kata Sudarsono.

Petani lainnya, Mulyono mengatakan, harapan tanaman padi miliknya bisa tumbuh sangat kecil mengingat lamanya air menggenangi lahan.

Dia berharap, pemerintah membantu petani agar bisa menanam kembali setelah banjir surut.

"Harapan kami, ada bantuan supaya bisa tanam. Mungkin bisa bantuan bibit," kata Mulyono.

Akibat banjir yang tak kunjung surut, sebagian warga mulai mengeluhkan gatal pada bagian kaki.

 

Kondisi itu seperti dialami Hartinah, satu di antara ratusan warga Dusun Beluk yang rumahnya terdampak banjir.

"Gatal-gatal karena terus terkena air. Kadang merasa seperti masuk angin, tiap pagi minum tolak angin," ujar dia.

Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim medis dari Puskesmas terdekat untuk membantu warga yang mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan.

Selain menyediakan berbagai obat yang diperlukan warga terdampak banjir, Pemkab Jombang juga membuka dapur umum untuk menyediakan makanan siap saji.

"Tadi dari Puskesmas sudah turun dan sudah memberikan bantuan. Untuk obat yang mengeluhkan gatal-gatal dan diare maupun apa-apa yang dikeluhkan, sudah ada di Puskesmas," kata Mundjidah, saat berkunjung ke lokasi banjir, Rabu.

Terkait kondisi lahan pertanian, dimana banyak tanaman padi yang tergenang dan sulit tumbuh, Mundjidah menyatakan, akan semaksimal mungkin membantu para petani.

Baca juga: 170 Rumah di Jombang Terendam Banjir Selama 12 Hari, Berawal dari Genangan Air di Jalan

"Kami upayakan. Insya Allah nanti ada, baik dari pemerintah daerah maupun dari pusat. Nanti kami upayakan. Kalau memang itu dibutuhkan, nanti kami data berapa," ujar Mundjidah.

Sebelumnya, banjir melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, sejak awal Januari 2021.

Pantauan Kompas.com, kondisi banjir pada Rabu atau pada hari ketiga belas, masih sama dengan sehari sebelumnya.

Banjir menggenangi sepanjang jalan Dusun Beluk, pekarangan rumah, hingga sebagian besar rumah warga.

Ketinggian banjir bervariasi. Di jalan raya dan pekarang rumah warga, ketinggian banjir antara 30 hingga 80 sentimeter.

Sedangkan di rumah-rumah warga, ketinggian antara 15 hingga 50 sentimeter.

Banjir tersebut menyebabkan 170 rumah serta sekitar 90 hektar lahan pertanian terdampak banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com