Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Gemuruh, Sukamto Kaget Ada Lubang Besar di Lantai Rumahnya, BPBD: Tanahnya Ambles

Kompas.com - 13/01/2021, 19:19 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sukamto (65) warga Padukuhan Saban, Kalurana Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul terkejut saat mengetahui muncul lubang besar di lantai rumahnya, Selasa (12/1/2021) malam.

Saat kejadian hujan turun deras di wilayah tersebut. Pemilik rumah kemudian mendengar suara gemuruh dan ia mengecek sumber suara yang ternyata berasal dari samping rumahnya.

"Pemiliknya mengecek sumber gemuruh ternyata di samping rumah mepet dinding tanah sudah ambles," kata Kepala BPBS Gunungkidul Edy Basuki saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Rumah Warga Gunungkidul Muncul Lubang Setelah Lantainya Ambles Mendadak

Tanah yang ambles memanjang hingga ke dalam rumah dan membentuk lubang besar.

Pada Rabu pagi, panjang amblesan mencapai 4 meter dengan lebar 4 meter dan kedalaman mencapai 6 meter. Oleh pemilik rumah, lubang tersebut disi batu urug sebanyak 6 truk.

"Informasinya lubang diisi batu urug sebanyak enam truk tidak menutup lubang," ucap Edy.

Ia menjelaskan rumah milik Sukamto tersebut belum lama dibangun karena ada pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Baca juga: Kolam Warga Ambles, 200 Kg Ikan Hanyut Masuk Lubang, Kejadian Serupa Terjadi 40 Tahun Lalu

Belum diketahui penyebab pasti tanah berlubang tersebut. Kemungkinan karena perbukitan karst sehingga banyak lubang di sekitar lokasi.

"Untuk ke depan belum ada rencana apakah pindah atau bagaimana melihat situasi," kata Edy.

Menurut Edy, BPBD Gunungkidul sudah mengirimkan petugas untuk memeriksa lokasi, melakukan kerja bakti, dan mengirimkan logistik.

Selain itu Edy meminta agar warga waspada potensi puncak musim hujan yang terjadi di Januari 2021.

Baca juga: Kolam di Sukabumi Ambles Membentuk Lubang Besar, Ikan Pun Habis

Ia menyebutkan Gunungkidul bepotensi tanah longsor, banjir, hingga embusan angin kencang.

Untuk itu warga diimbau untuk membersihkan lingkungan, memangkas dahan pohon yang rindanh, serta membersihkan saluran air agar tidak tersendat.

"Sempat muncul genangan air di Kapanewon Semanu, dan di Gedung lama SMP N 3 Saptosari, tetapi langsung surut," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com