Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembakaran Puluhan Bangunan di Nunukan Meninggal Dunia

Kompas.com - 13/01/2021, 19:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – AS (44), pelaku dugaan penganiayaan sekaligus pembakaran puluhan bangunan di RT 10 Inhutani, Nunukan, Kalimantan Utara, dikabarkan meninggal dunia, Selasa (12/1/2021) sekitar pukul 01.30 Wita.

"Pasien memiliki penyakit jantung bawaan dan ada infeksi berat. Kedua hal itu menjadi penyebab pasien meninggal dunia," ujar Humas RSUD Nunukan Hairil saat dikonfirmasi, Rabu (13/1/2021).

AS dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Nunukan setelah mengalami luka tembak di bagian perut.

Baca juga: 67 Bangunan Sekitar Dermaga Nunukan Ludes Terbakar, Berawal dari Cekcok Rumah Tangga

Dokter kemudian melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan proyektil yang bersarang di perut AS.

"Infeksi berat itu yang buat pasien tidak bisa bertahan, apalagi dia sudah kehilangan banyak darah waktu dilarikan ke Rumah sakit," ujarnya.

Kapolsek Nunukan Kota Iptu Randya Shaktika mengatakan, tersangka terpaksa ditembak karena melukai petugas saat akan ditangkap.

"Kita SP3 atau kita setop kasus penganiayaan, tapi untuk kebakaran, anggota masih tetap lidik, harus ada kepastian apa sebab terjadi kebakaran itu," jelasnya.

Baca juga: Aksi Heroik Polisi Tangkap Pembakar Puluhan Bangunan di Nunukan, Terperosok hingga Nyaris Disabet Parang

Kabag Humas polres Nunukan AKP Muhammad Karyadi mengungkapkan, kebakaran diduga akibat perbuatan AS (44).

AS tak mampu menahan emosi akibat cekcok dengan istrinya bernama Saidah.

Dari penelusuran polisi, ada dua versi yang mengakibatkan terjadinya kebakaran.

Versi pertama adalah tersangka mengambil parang di dapur dan membakar rumahnya.

Api kemudian dengan cepat meluas ke bangunan di sebelahnya.

Sedangkan, Versi kedua yakni istri pelaku lari melihat sang suami mengambil parang.

Saat itu kompor tengah menyala yang kemudian terjadi ledakan dan membuat api berkobar hebat.

"Tersangka ini melakukan dua kejahatan, pertama menghunuskan parang dan menebas masyarakat yang ada di sekitarnya, juga diduga menyebabkan kebakaran. Tercatat 7 orang terluka akibat sabetan parang, termasuk ibu hamil dan anak anak," jelasnya.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan mencatat, sebanyak 6 fasilitas umum, 56 rumah ludes terbakar.

Selain itu, 77 kepala keluarga dan 269 jiwa terdampak atas musibah itu.

Pemerintah setempat telah membangun tempat pengungsian di area bangunan Pasar Puja Sera di Tanah Merah.

Sebanyak 38 kepala keluarga mengungsi di lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com