AMBON, KOMPAS.com - Satuan tugas penanganan Covid-19 Provinsi Maluku memastikan, Gubernur Maluku Murad Ismail telah siap dan bersedia menjadi orang pertama penerima vaksin di provinsi berjuluk seribu pulau tersebut.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Doni Rerung mengatakan, selain gubernur Murad Ismail, sejumlah pejabat lainnya juga telah bersedia untuk menjadi orang pertama penerima vaksin.
"Pak Gubernur Murad Ismail telah bersedia untuk divaksin pertama, juga Pangdam dan Kapolda," kata Doni, kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon seluler, Rabu.
Selain gubernur, pangdam dan Kapolda sejumlah pejabat daerah lain juga akan ikut masuk dalam kelompok penerima vaksin pertama di Maluku.
Baca juga: Rabu, Distribusi Vaksin Sinovac ke Kabupaten Kota di Maluku Dimulai
Para pejabat tersebut di antaranya, Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Direktur RSUP dr J Leimena dan sejumlah pejabat lainnya.
"Ada juga Sekretaris MUI kemudian Sekretaris GPM dan Pak Richard Rahakbauw (Anggota DPRD Maluku) masuk dalam daftar 10 nama yang dikirim ke Kemendagri termasuk anggota DPRD, " kata dia.
Jumlah penerima vaksin di luar tenaga medis untuk tahap pertama di Maluku sesuai rencana sebanyak 40 orang.
"Kemendagri minta 10 nama sebagai jaminan begitu tapi nanti akan terus bertambah sampai 40 orang," ujar dia.
Vaksinasi tahap pertama di Provinsi Maluku sendiri secara resmi akan dimulai di RSUP dr J Leimena Ambon pada Kamis (14/1/2021) besok.
Menurut Doni, untuk meyakinkan warga di Maluku, proses vaksinasi terhadap para pejabat daerah di Maluku akan disiarkan secara langsung melalui media sosial.
Baca juga: Positif Covid-19, Wagub Maluku Jalani Karantina Mandri, Tetap Bekerja dari Rumah
"Iya, akan disiarkan secara live via media sosial, itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksinasi ini penting dilakukan untuk melawan Covid-19," ungkap dia.
Ia pun berharap dengan keikutsertaan para pejabat daerah Maluku dalam proses vaksinasi tahap pertama, warga di Maluku tidak lagi mempercayai hoaks dan resah mengenai vaksin Sinovac.
"Harapannya begitu, warga tidak lagi resah dan percaya hoaks," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.