SALATIGA, KOMPAS.com - Tren tanaman hias selama pandemi Covid-19 tak hanya membawa keuntungan buat pembudidaya.
Penjual pot juga merasakan berkah dari tren tersebut.
Namun berbeda dengan penjual pot plastik, Peni Yunita Kardila Sari memilih menjadi perajin pot terakota.
Baca juga: Cerita Uus, Lulusan SD yang Sukses berkat WFH dan Tanaman Hias
Ditemui di Kedai Kopi Jerigen Jalan Karangkepoh I, Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Peni mengungkapkan bisnis pot terakota berawal dari iseng.
"Jadi ini semacam butik, karena kita membuat berdasar pesanan dan setiap lukisan berbeda. Ada yang serial anak-anak, motif alam, dan lainnya," jelasnya, Rabu (13/1/2021).
Peni menjual pot terakota mulai dari harga Rp 20.000 hingga Rp 150.000, tergantung ukuran pot, sisi yang dilukis, dan kerumitan gambar.
"Kalau untuk pemasaran, kita mengandalkan media sosial dan jaringan pertemanan, termasuk para reseller. Termasuk pengunjung di kedai kopi ini," jelasnya.
Baca juga: Kesulitan Cari Tanaman Hias, Pensiunan TNI Ini Minta dari Tetangga, Kini Jadi Pemasok 10 Kios
Menurut dia, penggemar pot terakota cukup banyak karena menawarkan yang berbeda dari pot plastik.
"Pot terakota ini kan nuansanya lebih alami dan natural, sehingga sangat cantik untuk menjadi aksesoris di dalam maupun luar rumah karena lukisannya bisa variatif dan tidak sekadar polos," kata Peni.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.