SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti memastikan Gubernur Banten Wahidin Halim tidak akan disuntik vaksin buatan Sinovac.
Namun, Wahidin akan memantau jalannya vaksinasi yang akan dilakukan kepada seluruh Bupati dan Walikota se Banten bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat provinsi.
Ati menyebutkan, pimpinan yang akan divaksin petama yakni Ketua DPRD Banten Andra Soni, Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto.
Kemudian Danrem 064/ MY Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko, Kepala Kejati Asep Nana Mulyana.
"Kepala daerah bersama Forkopimda di tingkat provinsi. Ada Ketua DPRD, Kapolda, Danrem, dan Kajati," ujar
Pelaksanaan vaksinasi untuk para Kepala daerah dan Forkopimda akan digelar di Pendopo Bupati Tangerang, pada hari Kamis 14 Januari 2021 pukul 09.00 WIB.
Untuk pelaksanaan vaksinasi, Dinkes Banten sudah mempersiapkan tim vaksinator terlatih.
Teknisnya, kata Ati, dilokasi vaksinasi akan disiapkan empat meja. Meja pertama yakni pendaftran, kedua skrinning, ketiga vaksinasi, keempat pemantauan.
Baca juga: Tidak Bisa Divaksin Tahap Pertama, Gubernur Banten Galau
"Nanti ada 4 meja. Meja satu petugas pendaftaran, meja dua skrining dilakukan oleh dokter specialis, Meja ketiga, meja vaksinasi, meja kempat meja untuk dipantau selama 30 menit apakah ada reaksi," ujar Ati.
Di meja keempat, dipersiapkan dokter spesialis untuk mengantispasi Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI)
"Didampingi Komdak KIPI beriskan dokter spesialis yang ada untuk memantau apakah ada reaksi," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.