KOMPAS.com - Sarah Beatrice Alomau (19) bingung setelah menonton televisi yang memberitakan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh pada Sabtu (9/1/2021).
Perempuan asal Kabupaten Alor, NTT itu terkejut namanya masuk dalam daftar penumpang pesawat tersebut.
Diduga identitasnya digunakan oleh teman kerjanya.
Baca juga: Sarah Beatrice Alomau Kaget Namanya Tiba-tiba Ada dalam Manifes Sriwijaya Air SJ 182
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Flobamora (NTT) Jabodetabek Fridrik Makanlehi menegaskan kondisi Sarah saat ini masih hidup dan sehat.
Sarah tinggal di Tangerang dan bekerja di sebuah pabrik kertas.
"Adik kami Sarah ini kaget setelah pulang kantor dan melihat di televisi kalau namanya ada dalam manifes pesawat," kata Fridrik.
Identitas Sarah diduga digunakan rekan kerja sekaligus teman kosnya yang bernama Selvin Daro.
"Menurut Sarah, tanda pengenalnya diduga dipakai oleh seorang rekan kerjanya bernama Selvin Daro dari Kabupaten Ende untuk berangkat ke Pontianak," kata Fridrik.
Sementara keberadaan Selvin sampai saat ini belum diketahui.
Baca juga: Setinggi Apa Pun Aku Terbang, Tidak Akan Mencapai Surga bila Tak Shalat 5 Waktu
Sarah melalui kuasa hukumnya, Richard Riwoe, mengaku tidak pernah meminjamkan KTP-nya kepada Selvin.
Sarah pun menegaskan KTP-nya masih ada di tangannya.
Richard tidak mengetahui apakah penumpang atas nama Sarah itu menggunakan fotokopi KTP atau scan KTP.
“Selvin Daro diduga menggunakan entah foto, fotokopi, atau scan KTP atas nama Sarah Beatrice Alomau sebagai syarat untuk terbang dengan pesawat Sriwijaya SJ 82 tersebut. KTP asli atas nama Sarah Beatrice Alomau masih dipegang oleh Sarah hingga saat ini,” ucap Richard, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Fakta Baru Anak Jebloskan Ibunya ke Penjara, Bukan Hanya Soal Pakaian tetapi...
Sebab tidak hanya lolos administrasi, penumpang atas nama Sarah juga lolos rapid test antigen.
”Pertanyaannya, Selvin Daro ini pakai apa. Kalau pakai fotokopi atau foto dalam handphone, apa sesuai aturan?" kata Richard.
Dia meminta pihak terkait bisa melihat CCTV bandara untuk memastikannya.
“Ada CCTV semestinya ini bisa dicek kembali, dan mestinya untuk persyaratan terbang harus menunjukkan KTP asli. Apalagi juga ada persyaratan terbang rapid antigen. Kenapa ini bisa lolos terbang?” imbuh dia.
Baca juga: Kisah Ibu Dilaporkan oleh Anak ke Polisi, Bertengkar Soal Pakaian dan Terancam 5 Tahun Penjara
Richard telah mendatangi posko Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta.
Dia memberi penjelasan sekaligus meminta tanggung jawab atas kejadian yang menimpa kliennya.
Sementara itu, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika mengatakan belum bisa memberi pernyataan.
"Nanti pasti ditanggapi secara resmi ya," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.