KOMPAS.com - Serda Lili Muhammad Yusuf Ginting menangis di depan Mapolres Pematangsiantar, Senin (11/1/2020).
Hari itu anggota TNI tersebut mendampingi putanya, Teguh Syahputra Ginting (20) sebagai pelapor pengaduan kecelakaan kerja yang menyebabkan Teguh kehilangan tangan kirinya.
Menurutnya, kasus tersebut sudah 8 bulan lalu. Namun hingga kini kasus tersebut belum ada titik terang.
Sementara itu di Lampung, seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat video call istrinya, Kholifah (32) warga Tiyuh Desa Toto Makmur, Tulang Bawang Barat sebelum pesawat lepas landas.
Korban adalah Sugiono Effendi (35).
Video call itu terjadi sekitar 10 menit sebelum pesawat tujuan Pontianak itu lepas landas pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:
Sang anak, Teguh Syahputra Ginting (20), datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan sebagai pelapor atas pengaduan kecelakaan kerja yang dialaminya di PT Agung Beton Persada Utama pada Rabu, 15 April 2020.
Lili bersama anaknya melaporkan perusahaan pembuat aspal beton untuk kebutuhan pembangunan jalan tol itu pada 29 September 2020 ke Polres Pematangsiantar.
"Tolong saya, Bapak. Saya hanya ingin menuntut keadilan, Bapak. Yang terjadi kepada anak saya, sehingga tangan anak saya putus, Bapak," kata Serda Lili seraya membuka baju dan memperlihatkan tangan anaknya.
"Bapak pimpinan TNI, tolong kami, Bapak, tentang kecelakaan kerja anak kami, Bapak, di PT Agung Beton. Sudah delapan bulan enggak ada juga tindak lanjutnya, Bapak," lanjutnya.
Baca juga: Duduk Perkara Anggota TNI Menangis di Depan Mapolres Pematangsiantar, Tuntut Keadilan bagi Anaknya
Mereka adalah warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten.
Arneta terbang bersama tiga anaknya untuk menemui sang suami Yaman Zain yang bekerja di Pontianak sekaligus untuk berlibur.