Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Serda Lili Menangis di Depan Kantor Polisi | "Video Call" Terakhir Sebelum Terbang

Kompas.com - 13/01/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Serda Lili Muhammad Yusuf Ginting menangis di depan Mapolres Pematangsiantar, Senin (11/1/2020).

Hari itu anggota TNI tersebut mendampingi putanya, Teguh Syahputra Ginting (20) sebagai pelapor pengaduan kecelakaan kerja yang menyebabkan Teguh kehilangan tangan kirinya.

Menurutnya, kasus tersebut sudah 8 bulan lalu. Namun hingga kini kasus tersebut belum ada titik terang.

Sementara itu di Lampung, seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat video call istrinya, Kholifah (32) warga Tiyuh Desa Toto Makmur, Tulang Bawang Barat sebelum pesawat lepas landas.

Korban adalah Sugiono Effendi (35).

Video call itu terjadi sekitar 10 menit sebelum pesawat tujuan Pontianak itu lepas landas pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Serda Lili menangis di depan Malpores Pematangsiantar

Foto: Serda Lili Muhammad Yusuf Ginting bersama anaknya, Teguh Syahputra Ginting (20) usai memberikan keterangan di Polres Pematangsiantar, Jalan Sudirman, Senin 11 Januari 2021. [Foto: Screenshot Video]KOMPAS.COM/Teguh Pribadi Foto: Serda Lili Muhammad Yusuf Ginting bersama anaknya, Teguh Syahputra Ginting (20) usai memberikan keterangan di Polres Pematangsiantar, Jalan Sudirman, Senin 11 Januari 2021. [Foto: Screenshot Video]
Serda Lili Muhammad Yusuf Ginting menangis di depan Mapolres Pematangsiantar saat mengantarkan anaknya pada Senin (11/1/2021).

Sang anak, Teguh Syahputra Ginting (20), datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan sebagai pelapor atas pengaduan kecelakaan kerja yang dialaminya di PT Agung Beton Persada Utama pada Rabu, 15 April 2020.

Lili bersama anaknya melaporkan perusahaan pembuat aspal beton untuk kebutuhan pembangunan jalan tol itu pada 29 September 2020 ke Polres Pematangsiantar.

"Tolong saya, Bapak. Saya hanya ingin menuntut keadilan, Bapak. Yang terjadi kepada anak saya, sehingga tangan anak saya putus, Bapak," kata Serda Lili seraya membuka baju dan memperlihatkan tangan anaknya.

"Bapak pimpinan TNI, tolong kami, Bapak, tentang kecelakaan kerja anak kami, Bapak, di PT Agung Beton. Sudah delapan bulan enggak ada juga tindak lanjutnya, Bapak," lanjutnya.

Baca juga: Duduk Perkara Anggota TNI Menangis di Depan Mapolres Pematangsiantar, Tuntut Keadilan bagi Anaknya

2. Kado untuk suami yang tak pernah sampai

Yayu, asisten rumah tangga Arneta dan tiga anaknya yang jadi korban Sriwijaya Air SJ 182, saat menunjukan foto majikannyaKOMPAS.com/RASYID RIDHO Yayu, asisten rumah tangga Arneta dan tiga anaknya yang jadi korban Sriwijaya Air SJ 182, saat menunjukan foto majikannya
Arneta dan tiga anaknya Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai (6 bulan) adalah penumpang Sriwijaya yang jatuh usai lepas landas, Sabtu (9/1/2021).

Mereka adalah warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten.

Arneta terbang bersama tiga anaknya untuk menemui sang suami Yaman Zain yang bekerja di Pontianak sekaligus untuk berlibur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com