Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Kasus Dugaan Pengeroyokan Warga, Kasat Pol PP: Tidak Ada Anggota Mengaku Memukul

Kompas.com - 12/01/2021, 22:26 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang perempuan berinisial SDNM (26) pada Jumat (8/1/2021) lalu.

"Masih dalam proses lidik. Pemeriksaan saksi-saksi," kata Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono kepada Kompas.com, melalui pesan singkat, Selasa (12/1/2021).

"Sudah kami undang untuk klarifikasi semua karena masih status lidik," ujar Handrio menambahkan.

Sementara itu, data kepolisian yang dikirimkan Pejabat Sementara Kasubbag Humas Polres Sumba Timur, Ipda Syamsudin Noor menyebutkan, penyelidikan tersebut berdasarkan laporan polisi dengan nomor LP/03/1/Res. 1.6/NTT/Res.ST tentang tindak pidana pengeroyokan tanggal 9 Januari 2020.

Baca juga: Perempuan Ini Diteriaki Berhenti lalu Dipukul Oknum Satpol PP dengan Kayu

Dalam laporan itu menjelaskan, korban diduga dipukul oleh beberapa pegawai Polisi Pamong Praja menggunakan tongkat pukul 22.00 Wita, Jumat malam.

Hal tersebut menyebabkan luka robek di hidung korban. Selain itu, korban juga mengalami memar di bagian lengan.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Sumba timur, Gollu Wola membenarkan bahwa Sat Pol PP bersama TNI melakukan operasi gabungan razia protokol kesehatan pada Jumat (8/1/2021) malam, mulai pukul 20.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita.

"Iya. Itu benar. Dilaksanakan operasi gabungan (protokol kesehatan) Covid-19," kata Gollu melalui sambungan telepon, Selasa malam.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan internal terhadap sejumlah anggota Sat Pol PP yang bertugas pada saat kejadian dugaan pengeroyokan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com