Kisah Tragis Aminah, Tewas Tenggelam Saat Hendak Selamatkan Bocah 11 Tahun

KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, bernama Aminah (50), warga Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, tewas saat hendak menolong bocah berusia 11 tahun berinisial AL yang tenggelam di sungai, Senin (11/1/2021).

Akibat kejadian itu, AL pun dilaporkan tewas.

Korban AL ditemukan di sekitar aliran sungai dengan kondisi sudah tak bernyawa. Sedangkan korban Aminah ditemukan tak jauh dari TKP.

Baca juga: Predator Seksual di Wonogiri Ternyata Pernah Jadi Korban Pencabulan Seorang Guru dan 5 Pria

Saat ditemukan, Aminah sudah dalam keadaan tidak sadar dengan denyut nadi sangat lemah.

Oleh warga, Aminah kemudian dibawa ke puskesmas terdekat.

"Namun, setiba di puskesmas, korban Aminah dinyatakan sudah meninggal dunia. Sedangkan korban AL sudah tewas saat ditemukan," kata Kapolsek Pelibelo Iptu Sumardi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Hendak Selamatkan Bocah 11 Tahun, Seorang Ibu Rumah Tangga Tenggelam di Sungai

Kronologi kejadian

Diceritakan Sumardi, kejadian itu berawal saat Aminah dan AL bersama dua teman sekolahnya pergi menanam padi di sawah.

Setelah menanam padi, AL bersama dengan temannya pergi ke sungai untuk membersihkan badan sebelum makan siang.

Namun, saat asyik sedang membersihkan badan, tiba-tiba AL terpeleset dan terjatuh hingga tenggealm di aliran sungai yang dalam.

"Kemungkinan korban AL tak bisa berenang dan akhirnya tenggelam," ujarnya.

Baca juga: Menangis di Depan Mapolres Pematangsiantar, Serda Lili: Tolong Saya Bapak, Saya Hanya Ingin Menuntut Keadilan

Melihat itu, kedua temannya kemudian melaporkannya ke Aminah yang sedang berada di sawah.

Aminah yang mengetahui langsung berlari dan berusaha menolong AL. Namun, karena tak bisa berenag ia pun ikut tenggelam.

Warga yang mengetahui kejadian itu langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pencarian hingga keduanya berhasil ditemukan.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Predator Seksual di Wonogiri, Pelaku Pernah Jadi Korban Pencabulan

(Penulis Kontributor Bima, Syarifudin | Editor Dheri Agriesta)