Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Longsor di Sumedang Seharusnya Ditanami Pohon, tapi Malah Dibangun Beton

Kompas.com - 12/01/2021, 14:53 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Irwansyah Putra menilai, lokasi longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memang tidak layak dijadikan perumahan.

Irwansyah mengatakan, lokasi lereng bukit Gunung Geulis yang curam ini seharuanya lebih banyak ditanam pohon.

"Lokasi ini sangat tidak layak dijadikan perumahan. Harusnya tidak dibangun beton, tapi lebih banyak dibangun pohon," ujar Irwansyah kepada sejumlah wartawan di lokasi bencana, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Keluarga Menelepon Ponsel Putri Setelah Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak

Irwansyah mengatakan, kalau izin perumahan di lokasi longsor sudah keluar, ia meminta Pemkab Sumedang untuk membekukannya.

"Harus dibekukan, karena dari informasi yang kami terima dari tim SAR, di atas itu ada retakan besar yang berpotensi menyebabkan longsor susulan. Tadi saya lihat melalui teropong, memang retakannya cukup besar," tutur Irwansyah.

Irwansyah mengatakan, warga yang berada di kaki bukit seharusnya sudah direlokasi.

"Warga di bawah ini harusnya sudah direlokasi, karena ini lokasi sangat membahayakan, tidak layak dijadikan perumahan," sebut Irwansyah.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu dan 3 Anak Penumpang Sriwijaya Air, Rindu Bertemu Sang Ayah

Irwansyah menyebutkan, Pemkab Sumedang harus memiliki peta kerawanan bencana.

Peta kerawanan bencana ini dapat dijadikan rujukan dalam memberikan izin atau rekomendasi untuk perumahan.

Dengan begitu, ke depannya tidak lagi memberikan izin untuk perumahan di lokasi dengan kemiringan yang rawan longsor.

"Musibah ini harus menjadi pelajaran. Tolak semua izin untuk perumahan di wilayah perbukitan rawan longsor seperti ini. Kalau pun izinnya sudah ada yang keluar, bekukan izinnya itu," kata Irwansyah.

 

Izin perumahan pada 2017

Sebelumnya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, izin Perumahan Pondok Daud di lokasi longsor dikeluarkan pada 2017.

Meski dikeluarkan bukan di era pemerintahannya, Dony mengatakan, pemerintahan saat ini juga bertanggung jawab atas musibah longsor yang terjadi.

"Kejadian ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi kami. Ke depan cut (setop) memberikan izin perumahan di lokasi dengan kemiringan yang rawan seperti ini," kata Dony.

Puluhan orang hilang

Sementara itu, hingga Selasa pukul 13.20 WIB, total korban tewas yang sudah ditemukan tim SAR gabungan sebanyak 16 orang.

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, sekitar pukul 09.55 WIB, tim SAR menemukan satu korban berjenis kelamin laki-laki.

Korban ditemukan dalam kondisi tewas dan langsung dievakuasi menuju Puskesmas Sawahdadap untuk diidentifikasi.

"Dengan ditemukannya satu korban tadi pagi, total korban hilang dalam pencarian tinggal 23 orang," kata Deden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com