Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama PPKM Semarang, Petugas Gabungan Mulai Patroli, Tutup Ruas Jalan dan Tertibkan PKL

Kompas.com - 12/01/2021, 10:50 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang mulai memperketat pergerakkan masyarakat dengan menutup sembilan ruas jalan selama masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai 11 hingga 25 Januari 2021.

Pantauan Kompas.com, petugas gabungan dalam operasi yustisi penegakan aturan PPKM di Kota Semarang berpatroli menyisir sejumlah ruas jalan, Senin (11/1/2021) malam.

Sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan Kota Semarang mulai menutup jalan menuju Kawasan Simpang Lima pada pukul 20.40 WIB.

Baca juga: Angkringan di Kota Semarang Selama PKM Tutup Pukul 21.00 WIB

Di Jalan Ahmad Yani, tampak sebagian para pengendara baik roda empat maupun roda dua yang hendak menuju Simpang Lima terpaksa putar balik.

Sedangkan, di sekitar Taman Indonesia Kaya, Jalan Menteri Supeno, para pedagang kaki lima (PKL) mulai mengemasi barang dagangannya pada pukul 20.50 WIB.

Dalam peraturan terbaru PPKM, penutupan ruas jalan diberlakukan mulai pukul 21.00- 06.00 WIB yakni di Jalan Letjen Suprapto (Kota Lama) dari Sayangan sampai Jembatan Berok, Jalan Pandanaran dari Tugu Muda sampai Simpang Lima, Jalan Pahlawan dari Air mancur sampai Simpang Lima, Jalan Ahmad Yani dari RRI sampai Simpang Lima, Jalan Pemuda dari Simpang Pemuda sampai Piere Tendean dan Jalan Gajah Mada (Simpang Kampung Kali).

Ada juga penutupan selama 24 jam diberlakukan di Jalan Supriyadi dari Simpang Tlogosari sampai Majapahit, Jalan Tanjung dari Simpang Imam Bonjol sampai Pemuda dan Jalan Lamper Tengah Raya dari Simpang Majapahit sampai Simpang Mrican.

Baca juga: Selama PPKM, Pendapatan Pengemudi Ojek Online Diprediksi Turun hingga 50 Persen

Selama PPKM, petugas gabungan Satpol PP, TNI/Polri dan Dishub menggelar patroli dua kali yakni pagi dari pukul 10.00 - 13.00 WIB dan malam pukul 19.00 - 22.00 WIB.

"Petugas gabungan akan mendisiplinkan masyarakat. Jika nanti dalam patroli gabungan ditemukan masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan akan ditindak tegas oleh petugas," ucap Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu dalam konferensi pers, Senin (11/1/2021).

Wakil Wali Kota yang akrab disapa Ita mengatakan, mulai Senin sejumlah ruas jalan akan ditutup untuk mengurangi mobilitas dan kerumunan masyarakat.

"Ada sejumlah ruas jalan di Semarang yang akan ditutup 24 jam selama 2 minggu ke depan. Ada juga yang ditutup pukul 21.00 malam sampai 06.00 pagi. Ini karena banyak usaha masyarakat yang ada di sepanjang jalan tersebut," katanya.

Kemudian, pusat perbelanjaan atau mall akan tutup pada pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Pemkot Semarang Izinkan Tempat Hiburan Buka Selama Pembatasan Kegiatan, Asal...

Namun, PKL, restoran dan tempat hiburan diperbolehkan buka sampai pukul 21.00 WIB malam.

"Meski begitu, kami minta pembatasan kapasitas 50 persen," ujarnya.

Selain itu, tempat ibadah dibatasi 50 persen dari kapasitas dan pernikahan hanya diperbolehkan akad nikah saja, tidak boleh menggelar resepsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com