Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Penumpang Sriwijaya Air: Harapan Kami, Semua Ini Cepat Selesai, Cepat Ditemukan...

Kompas.com - 12/01/2021, 09:57 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air Rahmania Ekananda (40), di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih menunggu hasil tes DNA dari sejumlah korban yang telah ditemukan.

Paman Rahmania, Dwi Agung mengatakan, keluarga berharap jenazah Rahmania dan anaknya segera ditemukan.

"Harapan keluarga, semua ini cepat selesai, cepat ditemukan, dicocokkan," kata Dwi Agung di Kediri seperti dikutip dari Antara, Senin (11/1/2021).

Keluarga, kata dia, ingin secepatnya mendapat kepastian terkait kondisi Rahmania dan dua anaknya serta seorang pengasuh yang ikut bersama mereka dalam perjalanan ke Pontianak itu.

Menurut Dwi Agung, Rahmania bersama dua anaknya hendak mengunjungi sang suami yang bertugas di Lanud Supadio, Pontianak.

Baca juga: Menjadi Pilot adalah Cita-citanya sejak Kecil...

Saat ini, Dwi Agung terus mendampingi kakaknya yang juga ibunda dari Rahmania, Nanik Mardiyah.

Nanik, kata dia, masih syok dengan kejadian yang menimpa anak pertamanya itu.

Sementara, urusan administrasi di Jakarta sudah diserahkan kepada adik-adik dari Rahmania. Saat ini, Nanik menunggu kabar di rumahnya, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.

"Ada nomor telepon anaknya di Jakarta dan sekarang masih di Jakarta. Itu nanti yang mengurus dan kami tunggu informasi dari adik-adiknya," kata Dwi.

Selama ini, Nanik tinggal sendiri di rumah. Sejumlah keluarga pun berdatangan mendampingi Nanik setelah mendengar kabar jatuhnya pesawat tersebut.

 

Beberapa rekan Rahmania mulai datang ke rumah duka mengucapkan belasungkawa. Mereka mengenang kebaikan Rahmania yang sering memberi bantuan.

Tim DVI ambil sampel

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mengambil sampel darah serta buccal swab dari Nanik.

"Kami ambil sampel kepada ibu kandung korban atas nama Rahmania Ekananda. Yang kami ambil berupa buccal swab dan darah dari ibu korban," kata Kaur Biddokes DVI Polda Jawa Timur drg Yurika Artanti.

Sampel itu akan dikirim ke Laboratorium DNA di Pusdokkes Polri Jakarta. Proses pengiriman akan dibantu TNI Angkatan Udara.

Baca juga: Ditelepon Anaknya Sebelum Terbang, Nanik: Saya Perkirakan Pesawat Landing, Saya Hubungi Enggak Bisa

Sampel itu akan dicocokkan dengan DNA korban yang ditemukan. Jenazah beberapa korban yang telah ditemukan sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Sebelumnya, Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB. Pesawat itu dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB.

Pesawat jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ 182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit akibat hujan deras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com