Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Ambulans, Jenazah Ditandu Pakai Sarung dan Bambu Puluhan Kilometer di Tengah Malam

Kompas.com - 12/01/2021, 09:00 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAJENE, KOMPAS.com – Jenazah perempuan bernama Icci Subu (60) terpaksa ditandu warga puluhan kilometer menembus hutan belantara dan gunung terjal di kegelapan malam.

Sebab, tidak ada mobil ambulans atau angkutan umum yang bisa mengantar jenazah korban ke kampung halamannya di Desa Ulumanda, Dusun Lalausu, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat,.

Jenazah Icci ditandu warga dari salah satu rumah keluarganya, tempat jenazahnya disemayamkan sementara, tak jauh dari Puskesmas Salutambung.

Baca juga: Bukan Durhaka, Kuasa Hukum Sebut Anak Kandung yang Polisikan Ibunya Hanya Cari Keadilan

Mereka menandu jenazah menempuh perjalanan puluhan kilometer atau memakan waktu berjam-jam untuk sampai ke rumah duka. Warga hanya mengandalkan penerangan lampu senter seadanya.

Warga Jatuh bangun dan terpeleset di jalan licin dan terjal lantaran diguyur hujan.

Video warga ditandu malam hari hingga puluhan kilometer melintasi pegunungan ini viral di media sosial Facebook. Video yang diunggah salah satu akun di media sosial Facebook sejak Sabtu (9/1/2021) langsung viral hingga Senin 11 Januari 2021.

Dalam video berdurasi beberapa menit tersebut terlihat jenazah ditandu warga menggunakan sarung dan batang bambu secara bergantian menuju rumah duka di Desa Ulumanda.

Sejumlah keluarga korban kesal lantaran sudah mendatangi sejumlah puskesmas untuk meminta bantuan mobil ambulans namun tak ada yang bersedia mengantar jenazah korban ke kampung halamannya.

Baca juga: Anak Kandung yang Polisikan Ibunya Sudah 3 Kali Dimediasi Namun Tolak Cabut Laporan

Kepala Desa Ulumanda, Hardi, membenarkan jika jenazah yang ditandu puluhan kiometer ke kampung halamannya tersebut adalah warganya.

Hardi menyayangkan buruknya mekanisme pelayanan sosial di Majene.

Sejumlah keluarga yang berusaha meminta bantuan ambulans ke puskesmas setempat, namun responnya sangat mengecewakan pihak keluarga.

Petugas puskesmas terkesan menolak dengan beragam alasan, mulai dari kunci mobil ambulans hilang, tidak ada sopir hingga alasan ambulans bukan untuk mengantar jenazah.

“Tidak ada ambulans. Keluarga yang bolak balik ke puskesmas untuk minta bantuan ambulans namun alasan petugas kunci ambulans hilang, sopir ambulans tidak ada, ambulans bukan untuk mengantar jenazah dan macam-macam alasan lainnya,”jelas Hardi.

Selain warga, personil Kodim dan kepolisian setempat ikut menandu jenazah hingga ke kampung halamannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com