PAMEKASAN, KOMPAS.com - Korban banjir di Kabupaten Pamekasan mengeluh kelaparan karena belum ada bantuan makanan dari pemerintah setempat.
Warga memilih menyelamatkan barang-barang berharga mereka agar tidak rusak dan terseret banjir, dibanding memasak di dapur.
Anisatul, warga Kelurahan Gladak Anyar Jalan Sersan Mesrul Gang 3 Kecamatan Kota Pamekasan mengatakan, saat banjir mulai datang pukul 13.30 WIB, bersama dengan warga lainnya memilih menyelamatkan diri dan barang-barang berharga miliknya.
Dirinya tidak memikirkan bagaimana mendapatkan makanan.
Baca juga: Banjir di Pamekasan Rusak Jembatan Penghubung 2 Kelurahan
"Karena yang utama menyelamatkan diri dan barang-barang berharga terlebih dahulu seperti motor takut terendam," ujar Anisatul, saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (11/1/2021) malam.
Anisa baru bisa kembali lagi ke rumahnya pada pukul 19.30 WIB setelah banjir dengan ketinggian 1 meter lebih itu mulai surut.
Warga juga mulai bersih-bersih kotoran yang masuk ke dalam rumahnya.
Pukul 20.30 WIB bersih-bersih bekas banjir ada yang selesai. Namun, listrik masih padam.
"Tetap tidak bisa masak karena listrik mati. Baru terasa laparnya dan belum ada bantuan walaupun nasi bungkus," ungkap Anisa.
Hozaimah, warga Gladak Anyar lainnya juga belum dapat bantuan makanan dari pemerintah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.