WONOGIRI, KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersikap tegas setelah penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM).
Ketegasan itu terkait sikap seluruh kepala dareah di Soloraya untuk memberlakukan kebijakan yang seragam agar pelaksanaan PPKM berlangsung optimal.
“Kebijakan yang berbeda dalam menerapkan PPKM akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Maka solusinya dibutuhkan ketegasan dari Pemprop Jateng sebagai wasit. Maka (Gubernur) harus tegas begini, begini dan begini,” ujar Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Tak Masuk PPKM Jateng, Ganjar Minta Kepala Daerah Tak Berikan Kelonggaran
Jekek mengatakan, keseragaman kebijakan PPKM perlu dilakukan lantaran masalah yang dihadapi sama yakni menekan penularan covid-19.
Namun, kenyataannya antara daerah satu dengan lain berbeda penerapan kebijakannya.
Bagi Jekek, bila tidak ada kesamaan pola penerapan PPKM di wilayah Soloraya maka akan menimbulkan gejolak di masyarakat.
Padahal, lanjutnya, tujuan kebijakan PPKM itu dapat menimbulkan kesadaran kolektif bagi seluruh warga untuk bersama-sama memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Kami melarang hajatan dan menutup pariwisata, sementara kabupaten lain tidak melakukan. Padahal hajatan berpotensi menimbulkan kerumunan dengan terbukti banyaknya kasus klaster perjalanan terkonfirmasi tinggi,” ungkap Jekek.
Jekek mengatakan, tujuan kebijakan PKM itu diharapkan dapat menimbulkan kesadaran kolektif.
Tetapi kalau kebijakan tidak sama maka kesadaran kolektif tidak tercapai.
Baca juga: Agar PPKM Efektif, Pemprov Banten Gandeng 2 Provinsi Lain
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan