Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habitat Berkurang, Orangutan Boncel Kembali Ditranslokasi ke Tempat Lain

Kompas.com - 11/01/2021, 14:26 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Tim segera memverifikasi laporan tersebut dan pada 11 November 2020, tim menemukan satu individu orangutan yang sedang memakan tanaman nanas milik warga.

Setelah melakukan pengamatan dan identifikasi, diketahui orangutan ini adalah orangutan Boncel yang yang sebelumnya pernah diselamatkan dan ditranslokasikan.

"Tim terpaksa melakukan translokasi sekali lagi. Proses translokasi yang memakan waktu lebih dari 7 jam ini berjalan lancar," ujar Sadtata.

Baca juga: Sempat Masuk ke Permukiman Warga, Orangutan Tapanuli Dilepasliarkan ke Habitatnya

Dokter hewan yang memeriksa, lanjut Sadtata, kondisi kondisi orangutan yang diperkirakan berusia sekitar 30-40 tahun ini dalam kondisi sehat dan siap untuk langsung ditranslokasikan. 

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) dan IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan jantan dewasa yang diberi nama Boncel di wilayah transmigrasi, Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar.dok IAR Indonesia Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) dan IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan jantan dewasa yang diberi nama Boncel di wilayah transmigrasi, Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar.

Sadtata menyebut, ancaman terhadap kelangsungan hidup orangutan bertambah sejak kebakaran besar melanda sebagian hutan habitat orangutan wilayah di Ketapang pada 2019 silam.

Baca juga: Tersesat di Hutan, 8 Pendaki Ditemukan Kedinginan hingga Hipotermia

Hutan yang terbakar dan masifnya pembukaan lahan menyebabkan banyak orangutan kehilangan tempat tinggal dan dan sumber penghidupannya.

"Orangutan-orangutan ini pergi meninggalkan rumahnya yang hancur dan masuk ke kebun warga untuk mencari makan, menyebabkan tingginya jumlah perjumpaan manusia dengan orangutan," kata Sadtata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com