Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Longsor di Sumedang Masih Terus Bergerak, Pencarian 27 Korban Hilang Terkendala

Kompas.com - 11/01/2021, 14:12 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Basarnas Bandung bersama tim SAR gabungan terus bergerak melakukan pencarian 27 korban hilang pasca longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021).

Tim bergerak sejak pukul 09.00 WIB.

Namun, hingga pukul 12.20 WIB, sebanyak 27 korban hilang yang diduga tertimbun longsor belum juga ditemukan.

Baca juga: Detik-detik Longsor Susulan di Sumedang, Kapolres Selamat Setelah Berlindung di Masjid

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, tim SAR mengalami sejumlah kendala pada operasi pemcarian hari ini.

"Kami cukup kesulitan karena terdapat air bercampur lumpur sehingga menyulitkan alat berat dalam proses evakuasi," ujar Deden kepada sejumlah wartawan di lokasi longsor, Senin.

Deden menuturkan, saat ini, tanah di kawasan longsor masih terus bergerak, sehingga dalam proses evakuasi memerlukan tingkat kehati-hatian tinggi.

"Tadi terjadi beberapa kali pergerakan tanah, sehingga kami harus berhati-hati untuk menjaga keselamatan seluruh personel SAR," tutur Deden.

Baca juga: Jalur Puncak Bogor yang Tertutup Longsor Sudah Bisa Dilalui Kendaraan


Deden mengatakan, kendala lain yang dihadapi adalah faktor cuaca.

Jika kembali hujan, maka operasi SAR akan kembali dihentikan.

"Kemarin kita sampai pukul 14.00, karena cuaca hujan. Hari ini cuaca mendung, boleh mendung tapi harapan kami tidak turun hujan," sebut Deden.

Jika tidak hujan, menurut Deden, maka tim SAR akan memaksimalkan pencarian hari ini hingga 1x24 jam.

"Sudah izin ke Pak Dandim, jika tidak hujan, maka akan kami maksimalkan hingga 24 jam. Harapan kami tidak turun hujan, sehingga pencarian bisa kami maksimalkan," tutur Deden.

Baca juga: 3 Fakta Kasus Pembunuhan Perempuan Hamil di Halaman Masjid di Medan

Deden menyebutkan, hingga hari ini, total korban tewas yang berhasil ditemukan baru 13 orang.

Kemudian, 3 orang luka berat; 22 orang luka ringan; dan 27 orang masih dalam pencarian.

Deden menyebutkan, terkait adanya retakan besar di atas bukit, sejauh ini situasi masih aman.

"Sejauh ini masih aman. Kami sudah memohon ke Basarnas pusat untuk pengadaan alat early warning system (sistem peringatan dini)," sebut Deden.

Ditanya terkait keluarga yang diduga tertimbun akibat longsor sehari sebelum melangsungkan resepsi pernikahan, Deden mengatakan, hingga kini masih proses pencarian.

"Untuk pasangan pengantinnya selamat, justru yang dilaporkan hilang itu orangtua dan anggota keluarga lainnya," kata Deden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com