Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Remaja Diserang OTK dengan Panah, Pelaku Berjumlah 13 Orang Menggunakan Penutup Wajah

Kompas.com - 11/01/2021, 10:07 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami dua remaja berinisial AS (17) dan AD (18) di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan.

Pasalnya, mereka harus dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka setelah diserang oleh sejumlah orang tak dikenal dengan menggunakan panah.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (9/1/2021) malam.

Saat kejadian itu, AS dan rekannya Rega hendak membeli rokok di warung sekitar lokasi BTN Pepabri.

Namun, tiba-tiba mereka dihadang sekelompok orang yang diketahui menggunakan penutup wajah.

"Kurang lebih 13 orang berjalan kaki menggunakan penutup wajah dan penutup kepala dengan membawa busur dan tameng pelindung langsung melepaskan anak busur ke arah saksi dan korban," ujar Supriady dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/1/2021) sore.

Baca juga: Dua Remaja di Makassar Terkena Panah Rakitan Usai Diserang OTK

Saat diserang pelaku tersebut, korban sempat melakukan perlawanan dengan melemparinya dengan batu.

Tapi upaya yang dilakukan itu membuat para pelaku semakin beringas dan mengarahkan busur panahnya kepada korban.

AS terjatuh setelah terkena busur panah dari pelaku.Mengetahui rekannya terluka, Rega berusaha menyelamatkannya dan berteriak minta tolong.

Mendengar teriakan itu, rekan korban lainnya datang termasuk AD untuk memberikan pertolongan dan mengejar pelaku.

Tapi naasnya, AD juga mengalami nasib serupa seperti AS.

"AD bersama teman-temannya mengejar pelaku sampai di perbatasan perumahan BTN Pepabri tetapi AD berhenti melakukan pengejaran karena juga terkena busur di pahanya," kata Supriady.

Polisi buru pelaku

Para korban selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Mendapat laporan itu, polisi langsung turun tangan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Dari identifikasi sementara yang dilakukan, para pelaku disebut berasal dari sekitar lokasi kejadian.

Namun demikian, untuk identitas pelaku dan motif dari penyerangan tersebut hingga saat ini masih dilakukan pendalaman penyelidikan.

"Sebab, tidak ada yang mengetahui dan mengenali para pelaku," tandas Supriady.

Baca juga: Dijebloskan Anak Kandungnya ke Penjara, Ibu: Saya Memaafkan yang Dia Lakukan

Penulis : Kontributor Makassar, Himawan | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com