Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pandemi Covid-19, Semua Semakin Sulit Saja, Hanya Bapak yang Buat Saya Semangat"

Kompas.com - 11/01/2021, 07:30 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

‘’Tidak berani memikirkan itu (kuliah), cukup bisa bekerja, mengumpulkan uang sedikit sedikit untuk kami bertahan hidup saja, tapi saat ini pandemi Covid-19, semua semakin sulit saja. Hanya bapak yang buat saya semangat, harus kuat dan membalas kehidupan yang bapak kasih.’’katanya.

Baca juga: Nurut Pesan Ibu, Agustiawan Batal Beli Tiket Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Yusi kian menunduk saat bercerita tentang kesehariannya mengurus ayahnya. Ia sadar, bhaktinya tidak akan cukup membalas apa yang sudah ia terima dari ayahnya.

Matanyapun sembab dan tidak mampu lagi melanjutkan ceritanya, apalagi pesan yang paling membuatnya takut adalah saat ayahnya meminta ia bisa mandiri dan bisa menjaga diri.

‘’Pesan itu sangat berarti buat saya, seakan pesan terakhir, saya takut, semoga bakti pada bapak bisa menjadi penghantar kesembuhannya,’’katanya terputus-putus karena tangisnya langsung pecah.

Dibantu komunitas ‘Kumal’ Nunukan

Keberuntungan masih berpihak pada Yusi, kegelisahan dan nasibnya terdengar oleh komunitas Kumal, sebuah komunitas yang bergerak di bidang sosial di Nunukan.

Kumal yang memiliki kepanjangan Kuat Makan Malam, memiliki puluhan anggota dari berbagi elemen, mereka memiliki tim survei dari klub sepeda (Gowes) yang digerakkan melacak kondisi masyarakat yang butuh bantuan.

Nama Kumal diambil karena mayoritas anggotanya hanya berkumpul dan berembuk untuk melakukan aksi saat malam hari di tempat tongkrongan dan warung kopi.

Baca juga: Bocah 16 Tahun Jebol Plafon Rumah Makan, Masuk Lewat Atap, dan Curi Uang Jutaan

Tidak ada jabatan ketua atau struktur organisasi dalam komunitas ini, namun mereka sangat kompak dan aktif melakukan distribusi bantuan sejak 2014. Tidak terhitung lagi berapa jumlah masyarakat miskin yang mereka bantu.

Bahkan di masa Pandemi Covid-19, komunitas ini kian massif melakukan gerakan social.

Kumal menjadwalkan 3 orang setiap jumat sebagai penerima bantuan, ada sembako, uang tunai dan kadang renovasi rumah rumah kayu.

Salah satu koordinator aksi sekaligus anggota Kumal, Ayyub mengatakan, saat komunitasnya mengunjungi keluarga Yusi di rumah kontrakan, tidak terlihat ada barang berharga di rumah sewa tersebut,

‘’Semua dijual untuk keperluan sehari hari dan sedikit membeli obat untuk meringankan sakit ayahnya. Motor untuk jalan sayur ayahnya terjual sudah, kulkas, televisi, tidak ada pokoknya barang berharga, habis terjual. Ini saja uang kontrakan nunggak beberapa bulan.’’katanya.

Kumal kemudian memberikan sembako juga santunan serta membelikan obat yang dibutuhkan Nasution.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com