Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Korban Longsor Sumedang Lebih dari 20 Orang

Kompas.com - 10/01/2021, 12:02 WIB
Aam Aminullah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lokasi longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021).

Emil mengatakan, korban yang tertimbun longsor lebih dari 20 orang.

"Dari hasil laporan sementara, longsor terjadi pukul 15.00 WIB, di lokasi yang memang dengan kemiringan curam," ujar Emil di lokasi kejadian, Minggu.

Emil menjelaskan, sebanyak delapan korban tertimbun akibat longsor pertama. Lalu, longsor kembali terjadi.

"Kedua longsoran ini menimbulkan fatalitas yang sama-sama parah. Di longsoran pertama dilaporkan ada delapan korban, di longsoran kedua mayoritas korban adalah dari tim penolong dari longsoran pertama," tutur Emil.

Baca juga: Bencana Longsor di Sumedang, Danramil dan Kasi BPBD Tewas Tertimbun, Ratusan Warga Mengungsi

Emil belum bisa memastikan total korban dalam bencana longsor itu. Tetapi, korban diperkirakan lebih dari 20 orang.

"Korban belum bisa dipastikan, yang jelas lebih dari 20 orang. Termasuk di antaranya Pak Danramil, dan dari BPBD," sebut Emil.

Seluruh personel SAR dikerahkan untuk mengevakuasi korban yang tertimbun longsor.

"Sudah ada 15 korban, 12 meninggal yang ditemukan. Semua tim SAR, lokal, provinsi sudah berada di lokasi dan fokus melakukan evakuasi," ujar Emil.

Warga radius satu kilometer diminta mengungsi

Untuk mengantisipasi longsor susulan, warga yang berada di radius satu kilometer dari lokasi kejadian diminta mengungsi.

 

Emil mengingatkan, peristiwa ini menjadi contoh bagi masyarakat.

"Ini tidak sesimpel itu, bukan masalah layak atau tidak layak. Ini menjadi contoh bagi kita semua bahwa tidak semua tempat bisa kita huni," tutur Emil.

Sebelumnya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, tebing setinggi 20 meter dengan lebar lebih dari 40 meter ini longsor karena hujan deras yang terjadi selama beberapa jam, sejak Sabtu (9/1/2021) siang.

"Dari informasi yang kami terima, longsor dipicu hujan yang terjadi selama beberapa jam. Lokasi ini juga tanahnya gembur dan labil," ujar Dony kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu (10/1/2021).

Dony menuturkan, izin perumahan Pondok Daud yang berada di lereng Gunung Geulis ini dibuat pada tahun 2017.

Meski begitu, kata Dony, bencana longsor ini menjadi tanggung jawab Pemkab Sumedang saat ini.

Baca juga: Pulang ke Jakarta Sambut Kelahiran Anaknya, Angga Sempat Video Call Orangtua Sebelum Terbang

"Kejadian ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi kami. Ke depan cut (hentikan) memberikan izin perumahan di lokasi dengan kemiringan yang rawan seperti ini," tutur Dony.

Untuk menghindari terjadinya longsor susulan, seluruh warga dievakuasi ke tempat lebih aman.

"Warga sudah dievakuasi ke tempat lebih aman. Kami dirikan posko penampungan dan dapur umum di SMAN Cimanggung," sebut Dony.

Pemkab Sumedang akan melakukan kajian lebih jauh terkait kondisi tanah di lokasi longsor.

"Dimungkinkan akan kami relokasi ke tempat lebih aman jika memang di lokasi ini tidak layak dijadikan perumahan. Untuk saat ini kami fokus evakuasi dan membantu warga yang masih ada di sekitar lokasi untuk mengungsi ke tempat penampungan sementara," tutur Dony.

Sementara itu, hingga Minggu (10/1/2021) pagi pukul 09.00 WIB, sebanyak 15 korban ditemukan dari reruntuhan material longsor.

 

Dari jumlah itu, sebanyak 12 korban meninggal dan tiga lainnya luka parah.

Tim SAR gabungan yang dikomandoi Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah masih berupaya melakukan evakuasi.

Deden mengatakan, ada retakan cukup besar di atas bukit yang dikhawatirkan dapat menyebabkan longsor susulan.

"Tim kami menemukan adanya retakan cukup besar di atas bukit. Sehingga proses evakuasi memerlukan kehatian-kehatian. Kami terus upayakan evakuasi korban semaksimal mungkin," ujar Deden kepada Kompas.com di lokasi kejadian.

Baca juga: Mohon Doanya agar Abang Angga Bisa Selamat, Dia Lulusan SMK Pelayaran, Pandai Berenang...

Tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter ini longsor pada Sabtu sore sekitar pukul 15.30 WIB.

Pasca-longsor pertama, terjadi dua kali longsor susulan hingga Sabtu petang pukul 18.30 WIB.

Akibat longsor ini, tidak hanya warga setempat, namun juga tim SAR gabungan yang tengah melakukan evakuasi di lokasi kejadian menjadi korban.

Dari 12 korban meninggal, tiga di antaranya yaitu Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setiyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com